Renungan Harian Misioner
Kamis Pekan Prapaskah II, 09 Maret 2023
P. S. Fransiska Romana
Yer 17:5-10; Mzm 1:1-2.3.4.6; Luk 16:19-31
Hari ini kita berada di tengah pekan Prapaskah II. Waktu terus berjalan dan akan membawa kita menuju puncaknya pada hari Paskah. Selagi masih ada kesempatan, mendekatlah kepada Tuhan dan lakukan kehendak-Nya. Hendaknya kita menjadi orang saleh yang diberkati Tuhan karena selama hidup kita senantiasa mengandalkan Tuhan. Sepenuhnya menaruh harapan hanya kepada-Nya.
Bagaikan tanaman yang tumbuh di dekat air, akarnya merambat ke tepi batang air dan daunnya senantiasa hijau segar. Ia berbuah lebat, berbunga indah menyenangkan banyak orang. Demikian pula jika kita hidup senantiasa melekat kepada Tuhan. Melakukan apa yang berkenan kepada Tuhan, meski jatuh bangun. Tuhan yang akan menyelidiki hati, menguji batin dan mengangkat kita kembali di saat kita terjatuh. Dia tak akan membiarkan dan meninggalkan kita.
Tuhan tidak menilai seberapa banyak harta yang kita miliki, atau seberapa cantik/tampannya kita. Hati dan perbuatan yang dinilai Tuhan. Selama kita masih hidup di dunia, kita masih punya kesempatan untuk memperbaiki diri dan mengubah sikap. Bertobat dari kedosaan kita agar berkenan bagi Tuhan.
Injil hari ini menggambarkan adanya jurang pemisah antara surga dan neraka yang menjadi akhir hidup orang saleh dan orang berdosa. Jurang itu tak lagi dapat terseberangi jika kita sudah berada di salah satunya, surga atau neraka. Pilihan hanya dapat kita tentukan selagi kita masih hidup di dunia ini. Bukan soal kaya atau miskin. Juga bukan soal usia tua atau muda.
Di masa Prapaskah ini kita punya kesempatan untuk bertobat agar kelak kita tidak masuk ke tempat penderitaan abadi, sebagaimana yang dialami si orang kaya dalam Injil. Keseharian hidupnya dipenuhi dengan pesta, sukaria dalam kemewahan, tiada belas kasih kepada yang miskin/menderita. Setelah kematiannya dia baru menyadari semua perbuatan buruknya di dunia. Terlambatlah sudah…
Selagi masih ada kesempatan, bukalah hati, mohonlah rahmat Tuhan agar membantu kita untuk dapat melepaskan segala hal yang tidak berkenan kepada Tuhan. Berusahalah agar senantiasa berjalan dalam pimpinan-Nya dan melakukan apa yang menjadi kehendak-Nya. Berbuat baiklah bagi sesama, buang ego yang ada dan jauhkan diri dari sikap mencari pujian. Perbuatan baik bukan untuk dilihat orang. Sebaliknya kita berbuat baik selagi kita masih bisa.
Saatnya menentukan, mau pilih yang mana? Jangan salah pilih dan jangan sampai terlambat memilih!
(Alice Budiana – Komunitas Meditasi Katolik Ancilla Domini, Paroki Kelapa Gading – KAJ)
Doa Persembahan Harian
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal:Para korban pelecehan – Kita berdoa untuk mereka yang menjadi korban tindak pelecehan kekerasan oleh anggota-anggota Gereja, semoga mereka mendapatkan bantuan konkret dari dalam Gereja sendiri atas kesakitan dan penderitaannya.
Ujud Gereja Indonesia: Menggereja dengan perjumpaan – Kita berdoa, semoga warga gereja bangkit untuk hadir dan aktif secara fisik dalam ibadat-ibadat gerejani dan perayaan Ekaristi, sehingga hidup menggereja dapat dihayati sebagai perjumpaan, kehadiran, dan persaudaraan sosial yang nyata.
Amin