Berjuang dan Bertekun dalam Iman

Renungan Harian Misioner
HARI MINGGU PALMA, 2 April 2023

Yes. 50:4-7; Mzm. 22:8-9,17-18a,19-20,23-24; Flp. 2:6-11; Mat. 26:14 – 27:66 (panjang) atau Mat. 27:11-54 (singkat)

Hari ini kita merayakan Minggu Palma dan dengan demikian mengawali Pekan Suci. Gereja mengajak kita merenungkan kisah sengsara Tuhan kita, Yesus Kristus. Mungkin sebagian dari kita telah hafal mengenai kisah jalan salib Tuhan Yesus. Ada begitu banyak sumber yang membantu kita merenungkan kembali peristiwa tersebut, mulai dari kisah yang dibacakan, drama visualisasi, atau melalui film. Lantas, bagaimana permenungan kita pribadi akan peristiwa tersebut?

Memahami ajaran Gereja mengenai ke-Allah-an Yesus dan kemanusiawian-Nya menjadi kunci permenungan kita akan peristiwa salib. Yesus sungguh Allah dan sungguh manusia. Sebagai manusia Yesus benar-benar mengalami penderitaan yang luar biasa. Ia dikhianati oleh murid-Nya sendiri. Ajarannya disalahpahami dan Ia difitnah. Yesus sendiri tidak ingin menderita. Doanya di taman Getsemani benar-benar ungkapan hati-Nya di hadapan penderitaan. Sebagai manusia, seperti kita, Yesus ingin terhindar dari semua penderitaan itu. Namun Ia tetap setia dan berserah diri pada Bapa. Hingga di atas palang salib, di akhir hidup-Nya, Yesus merasa benar-benar sendirian.

Merenungkan kisah sengsara Yesus berarti juga merenungkan kisah sengsara manusia. Kita diajak untuk merenungkan semua penderitaan, kesedihan, keputusasaan, dan pengalaman pahit yang kita alami sendiri dan seperti Yesus, yang setia hingga wafat di salib, kita diajak untuk tetap bertahan dalam iman. Bertahan dalam iman bukan berarti berputus asa dan pasif. Bertahan dalam iman berarti tetap berusaha sekuat tenaga untuk percaya bahwa Allah selalu beserta kita. Berusaha sekuat tenaga untuk percaya dan mencari kehadiran Allah kendati kita merasakan kebimbangan seolah kita berjuang seorang diri – sebagaimana Yesus merasa sendirian menahan sakit di atas salib. Berusaha sekuat tenaga untuk percaya bahwa rencana Allah adalah rencana keselamatan walau seringkali kita tidak mampu memahaminya.

Saudara-saudari yang terkasih, kebangkitan Yesus yang akan kita rayakan di hari Paskah tidak bisa dilepaskan sengsara dan wafat Tuhan kita. Dan melalui permenungan ini kita diajak untuk menyadari bahwa Cinta Allah melampaui segala bentuk penderitaan. Hanya dengan berjuang dan bertekun dalam iman tersebut, kita benar-benar akan mengalami kebangkitan Kristus.

(Br. Kornelius Glossanto, SX – Misionaris Xaverian)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Budaya perdamaian dan tindak non-kekerasan – Kita berdoa, semoga makin subur dan berkembanglah kedamaian dan budaya non kekerasan, yang dibarengi dengan upaya mengurangi penggunaan senjata baik oleh negara-negara maupun warganya.

Ujud Gereja Indonesia: Kepercayaan diri kaum muda – Kita berdoa, semoga kaum muda sadar, bahwa keasyikannya dengan dunia digital dan fasilitas online bisa membuat mereka terisolasi dalam dunianya sendiri; semoga mereka dianugerahi keberanian untuk menemukan kembali rasa percaya diri dan kemauan untuk memperluas relasi dan pergaulannya juga di dunia offline.

 Amin

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s