Peluang dan Keberanian untuk Bersaksi

Renungan Harian Misioner
Jumat Oktaf Paskah, 14 April 2023
P. S. Tiburtius, Valerianus, Maximus

Kis 4:1-12; Mzm 118:1-2.4.22-24.25-27a; Yoh 21:1-14

Misi: Membiarkan diri dikuatkan dan dikuasai oleh Yesus Yang Bangkit agar kita mampu mengubah tantangan menjadi peluang serta memiliki keberanian untuk bersaksi tentang  Kristus di tengah berbagai ancaman.

Sesama sahabat misioner yang terkasih. Nuansa dan gelap gempita Paskah Kristus masih dan sedang menggeliat di dalam derap iman kita.

Bacaan-bacaan suci yang kita dengar hari ini menjadi suatu dorongan yang memantik dan memicu bahkan menggugat dan menantang keberanian serta militansi  iman kita untuk tampil pantang mundur sebagai saksi Kristus.

Dalam bacaan pertama, Kisah Para Rasul menghadirkan narasi tentang keberanian Petrus dan Yohanes dalam mewartakan Kristus Yang Bangkit. Petrus dan Yohanes bukan saja menjadi pewarta melainkan menggunakan Kuasa Kristus untuk menyembuhkan orang-orang sakit sehingga banyak orang menjadi percaya pada Kristus.

Ketika ditangkap dan  dihadapkan kepada  Hanas, Kayafas  dan imam besar lainnya, Petrus dan Yohanes tetap tidak susut nyali untuk mewartakan Kristus.

Sementara Injil Yohanes berkisah tentang Penampakan Yesus kepada murid-murid-Nya  yang putus asa dan telah kembali menjadi penjala ikan.  Yesus hadir dengan perintah agar para murid menebarkan jala mereka di sebelah kanan perahu agar mereka dapat peroleh lebih banyak ikan. Ketaatan para murid membuahkan hasil. Mereka mendapat begitu banyak ikan, dan ketika itu juga mereka mengenal Yesus. Yesus mulai semakin memperkenalkan diri secara lebih gamblang melalui pendistribusian roti dan ikan kepada para murid. Yesus membongkar memori mereka tentang peristiwa penggandaan Roti dan Ikan serta  Malam Perjamuan Terakhir.

Sesama sahabat misioner yang terkasih.

Dua kisah di atas sejatinya menghantar kita kepada suatu gerak maju iman kita seraya meletakkan tantangan serta gugatan bagi kebanggaan dan sukacita iman kita.

Petrus dan Yohanes berani bersaksi tentang pengalaman kebersamaan mereka dengan Kristus, terlebih pengalaman yang membawa perubahan revolusif bagi iman mereka yakni Kebangkitan Kristus.  Kesaksian kedua murid ini dihadapkan pada ancaman atas hidup mereka namun mereka tidak mundur selangkah pun. Keberanian untuk bersaksi telah membuahkan hasil yakni banyak orang bertobat dan percaya. Lukas justru mencatat bahwa dari  begitu banyak orang yang percaya saat itu, terhitung kira-kira lima ribu orang laki -laki.

Hasil perkembangan iman Petrus dan Yohanes juga terjadi ketika mereka menebarkan jala – atas perintah Yesus – dan  mendapat banyak ikan.

Sesama sahabat misioner yang terkasih. Peristiwa Paskah yang sedang kita rayakan seyogianya melimpahi kita dengan berkat agar kita  berani bersaksi tentang iman kita akan  Kristus di tengah  derasnya tantangan dan ancaman. Gelora kekuatan kebangkitan Kristus membuka ruang yang sangat luas  bagi kita untuk merubah tantangan dan kesulitan menjadi peluang, serta  menerima ancaman dan putus harapan sebagai berkat untuk berani bersaksi.

Paskah Kristus bukan sebatas kesempatan untuk menuai buah-buah segar iman kita melainkan juga suatu peristiwa yang menyediakan berbagai ujian untuk mengukur, mengukir dan mengakarkan militansi iman kita. Pengalaman akan Kebangkitan Kristus akan mengantar kita melewati tantangan, ancaman dan ujian, juga menyuguhkan berbagai kisah kegagalan sehingga kita memberi diri untuk dipandu oleh Yesus.

Sesama sahabat misioner yang terkasih. Pengalaman  akan Kebangkitan Kristus bukan membawa kita bebas dari  persoalan dan ancaman hidup melainkan agar kita memenangkan semua pertarungan hidup sebagai saksi Kristus. Amin.

(RP. Hiasintus Ikun, CMF – Dirdios KKI Keuskupan Palangkaraya)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Budaya perdamaian dan tindak non-kekerasan – Kita berdoa, semoga makin subur dan berkembanglah kedamaian dan budaya non kekerasan, yang dibarengi dengan upaya mengurangi penggunaan senjata baik oleh negara-negara maupun warganya.

Ujud Gereja Indonesia: Kepercayaan diri kaum muda – Kita berdoa, semoga kaum muda sadar, bahwa keasyikannya dengan dunia digital dan fasilitas online bisa membuat mereka terisolasi dalam dunianya sendiri; semoga mereka dianugerahi keberanian untuk menemukan kembali rasa percaya diri dan kemauan untuk memperluas relasi dan pergaulannya juga di dunia offline.

 Amin

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s