Jadilah Katolik Strong, Bukan Katolik Loyo!

Renungan Harian Misioner
Sabtu Oktaf Paskah, 15 April 2023
P. S. Pedro Gonzales

Kis 4:13-21; Mzm 118:1.14-15a.16a-18.19-21; Mrk 16:9-15

Ketika dihadapkan ke Mahkamah Agama Yahudi, Petrus dan Yohanes dengan berani dan lantang mengatakan, “Silahkan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah. Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar” (Kis. 4:19-20).

Sahabat misioner terkasih,

Petrus dan Yohanes begitu berani, tanpa gentar, menghadapi para pimpinan-pimpinan Yahudi. Mereka berdua terus bersaksi akan Yesus yang bangkit. Dengan kuasa Yesus yang bangkit, mereka menyembuhkan orang lumpuh. Petrus dan Yohanes terus mengajar dan mewartakan bahwa Yesus yang disalibkan telah bangkit dan dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati.

Petrus dan Yohanes adalah saksi Kristus yang tangguh dan handal. Dari pewartaan mereka, banyak orang Yahudi menjadi percaya. Dari hari ke hari jumlah mereka yang percaya pada pewartaan Petrus dan Yohanes semakin bertambah. Namun, karena pewartaan itu pula, keduanya ditangkap dan dihadapkan ke Mahkamah Agung Yahudi. Para pimpinan Yahudi gusar dan terusik atas gerakan Petrus dan Yohanes. Kemapanan mereka terancam karena semakin banyak orang percaya dan mengikuti pewartaan dua rasul Yesus itu. Meskipun demikian, Petrus dan Yohanes tidak takut, tidak gentar, tidak ciut hati. Sebaliknya, mereka justru semakin lantang dan berani. Petrus dan Yohanes strong, tidak loyo!

Kita tahu bahwa Petrus adalah rasul Yesus yang brangasan, tidak berpendidikan tinggi, apa adanya, bertindak tanpa pikir panjang, yang terdepan di antara para rasul. Tetapi, ia juga yang justru menyangkal Yesus Sang Guru yang telah diikutinya selama 3 tahun. Saat Yesus ditangkap dan diadili, Petrus justru tidak berani menemani-Nya dan tidak berani mengakui-Nya. Ia menyangkal Yesus. Namun, ia menyesali perbuatannya itu dan karena pengalaman Paskah, Petrus berkobar semangatnya. Jiwanya bangkit dan menjadi saksi kebangkitan Tuhan sampai akhir hidupnya sebagai martir dengan mati disalib secara terbalik.

Kita juga tahu Yohanes. Ia adalah murid terkasih Yesus. Kepribadiannya lemah lembut, tetapi cenderung introvert, tidak seperti Petrus yang gampang bertindak dan bersuara. Yohanes adalah rasul yang bersama Maria Bunda Yesus bersimpuh di kaki salib. Kepada Yohanes ini, Yesus menyerahkan Maria ibu-Nya sebagai ibu para rasul dan ibu segala bangsa sesaat sebelum Ia meninggal di atas kayu salib. Yohanes pula bersama Petrus berlari menjenguk kubur Yesus, tetapi dia tidak berani masuk ke kubur itu. Terkesan takut-takut. Bersama Petrus pula akhirnya Yohanes tampil “garang” terus mewartakan Yesus Tuhan yang bangkit. Bersama Petrus, ia memberi kesaksian, “Keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia (Yesus), sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Kis. 4:12). Petrus dan Yohanes strong, tidak loyo!

Sahabat misioner terkasih,

Kita adalah murid-murid Yesus Tuhan yang bangkit, seperti Petrus dan Yohanes. Kepada kita, Yesus telah memerintahkan, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk!” (Mrk. 16:15). Maka, jadilah murid-murid yang strong, tidak loyo! Jadilah Katolik strong, tidak loyo!

Kita orang Katolik hidup sebagai kawanan kecil di negara Indonesia yang luas ini. Umat Katolik hanya 3% dari keseluruhan penduduk Indonesia yang berjumlah 270-an juta. Tidak malukah kita dengan Petrus dan Yohanes yang “tidak berpendidikan”, tetapi mampu membuat banyak orang percaya dan mengikuti Yesus yang dari ke hari semakin bertambah banyak? Kita orang Katolik yang berpendidikan ini, yang cerdas, yang memiliki banyak fasilitas dan kemudahan, sudah beranikah kita mewartakan Yesus Tuhan kepada yang kita jumpai dan membuat mereka percaya dan mengikuti Yesus? Sudah berapa banyak orang yang kita bawa percaya dan mengikuti Yesus Tuhan? Di beberapa tempat memang kita tidak jarang mengalami kesulitan dalam beribadah atau dihambat sana-sini, bahkan diperkarakan. Ini persis sama seperti Petrus dan Yohanes yang dihambat, ditindas, dan diadili, tetapi mereka berdua dengan gagah berani tetap lantang mewartakan Yesus Tuhan. Kita mohon kekuatan Allah dan penyertaan Roh Kudus sehingga kita diteguhkan dan dimampukan untuk selalu mewartakan Kristus dengan kata-kata maupun tindakan-kesaksian. Tebarkan pesona Kristus kepada semakin banyak orang sehingga mereka mengenal, melihat, merasakan dan mengalami kasih Kristus melalui hidupmu.

Jadilah Katolik strong, tidak loyo!***(NW)

(RD. M Nur Widipranoto – Direktur Nasional Karya Kepausan Indonesia)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Budaya perdamaian dan tindak non-kekerasan – Kita berdoa, semoga makin subur dan berkembanglah kedamaian dan budaya non kekerasan, yang dibarengi dengan upaya mengurangi penggunaan senjata baik oleh negara-negara maupun warganya.

Ujud Gereja Indonesia: Kepercayaan diri kaum muda – Kita berdoa, semoga kaum muda sadar, bahwa keasyikannya dengan dunia digital dan fasilitas online bisa membuat mereka terisolasi dalam dunianya sendiri; semoga mereka dianugerahi keberanian untuk menemukan kembali rasa percaya diri dan kemauan untuk memperluas relasi dan pergaulannya juga di dunia offline.

 Amin

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s