Renungan Harian Misioner
Senin, 17 April 2023
P. S. Anisetus
Kis. 4:23-31; Mzm. 2:1-3,4-6,7-9; Yoh. 3:1-8
Pembaca RenHar KKI yang terkasih: Selamat Paskah & selamat memasuki Pekan Kerahiman Ilahi. Firman Tuhan pada hari ini mempertemukan kita dengan para rasul, yang mulai mendapatkan perlawanan keras dari Mahkamah Agama Yahudi. Sementara Pemazmur membesarkan hati kita dengan pesan peneguhan, bahwa orang-orang yang berlindung kepada Tuhan akan berbahagia mengalami pertolongan Tuhan (Mzm. 2:1-3. 4-6. 7-9). Di dalam Injil, kita akan berlajar tentang “Pembaptisan” dari Air Roh Kudus, dalam dialog antara Yesus dengan Nikodemus (Yohanes 3:3-6).
Perlengkapan yang Tuhan sediakan untuk pewartaan Injil
Menghadapi perlawanan Mahkamah Agama yang melarang pewartaan Injil tentang kebangkitan Tuhan kita Yesus Kristus dengan ancaman hukuman penjara berikut hukuman lainnya, Petrus dan kawan-kawan para rasul menyerahkan semua perlawanan itu kepada Tuhan, dalam doa (Kis. 4:24-30). Doa itu didengar oleh Tuhan Yesus, yang langsung memperlengkapi para rasul-Nya berikut para pewarta Injil-Nya dengan Roh-Nya sendiri (Kis. 4:31).
Sesungguhnya perlengkapan yang Yesus sediakan bagi para rasul dan para pewarta Injil-Nya, bukan hanya Roh Kudus-Nya saja. Sebab ketika malam hari, setelah kebangkitan-Nya, Yesus datang mengunjungi para murid-Nya yang berkumpul di ruang atas, dan pada saat itu Yesus memberikan kepada mereka empat macam perlengkapan, untuk mendukung pewartaan mereka. Keempat perlengkapan itu adalah: (a) damai sejahtera, (b) tugas-perutusan untuk memberitakan Injil, (c) karunia Roh Kudus, dan (d) kuasa untuk mengampuni dosa (Yohanes 20:19b-23).
Dikuatkan oleh berbagai perlengkapan Ilahi itulah, maka Petrus dan sesama para rasul, yang mendapatkan ancaman dari Mahkamah agama Yahudi ketika mereka memberitakan Injil, mereka langsung “melaporkan” larangan pewartaan Injil berikut ancamannya kepada Yesus (Kisah 4:24-30). Hal itu mereka lakukan, karena menyadari bahwa tugas-perutusan yang mereka kerjakan itu adalah tugas-perutusan yang mereka terima dari Yesus, yang juga bekerja bersama mereka melalui Roh-Nya (Yohanes 20:21-23).
Kelahiran Kembali dari air dan Roh
Pewartaan Injil yang dilakukan oleh para Rasul membuka kemungkinan baru kepada umat manusia untuk masuk ke dalam jejaring keselamatan yang tersedia di dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Dalam dialog dengan Nikodemus, Yesus menegasan bahwa kemungkinan untuk masuk ke dalam jejaring keselamatan yang Dia tawarkan itu, terjadi melalui “kelahiran Kembali dari air dan Roh,” yang tidak lain adalah pembaptisan, yang menjadikan seseorang lahir kembali ke dalam hidup, yang bukan kehidupan jasmani-badaniah melainkan kelahiran ke dalam kehidupan rohani, yakni kehidupan yang terkait dengan urusan roh (Yohanes 3:5-8).
Dilahirkan untuk ikut melahirkan hidup baru di dalam Roh!
Para rasul adalah orang-orang pertama yang dilahirkan kembali dari air dan roh dan diperlengkapi dengan damai sejahtera, tugas perutusan berikut juga untuk mengampuni dosa (Yohanes 20:19b-23). Dan setiap kali tugas-perutusan itu dilaksanakan, kemungkinan untuk terjadinya kelahiran baru selalu akan terjadi, khususnya ketika seseorang memutuskan untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, dan memberi dirinya dibaptis. Karena itu, ketika seseorang dibaptis, orang itu bukan hanya mendapatkan kelahiran baru di dalam Tuhan, tetapi juga mewarisi tugas-perutusan untuk diteruskan kepada umat manusia, agar semakin banyak orang mendapatkan kesempatan untuk memperoleh kelahiran kembali dari air dan Roh Kudus tersebut. Dengan kata lain, melalui Sakramen Pembaptisan, kita dilahirkan (untuk hidup di dalam roh), supaya melalui cara hidup dan kesaksian berikut tugas-pewartaan kita tentang Tuhan kita Yesus Krisus dan kebangkitan-Nya, kita juga “ikut melahirkan” orang-orang lain kepada iman akan Tuhan kita Yesus Kristus. Jadi, baptisan yang mempersatukan kita dengan Yesus Kristus, haruslah menjadi pintu masuk agar supaya orang-orang lain yang bertemu dengan kita, juga dapat masuk ke dalam persekutuan dengan Tuhan kita Yesus Kristus itu juga (bdk. Kis. 2:42-47 khususnya ayat ke-47). Jadi, setiap orang yang dibaptis harus menghayati hidup dan janji baptisnya sedemikian, sehingga orang-orang lain yang berjumpa dengan dirinya, juga diantar kepada pembaptisan di dalam Kristus. Semoga janji baptis yang kita barui pada Malam Paskah, menjadi pintu masuk bagi orang-orang yang kita jumpai di dalam kehidupan kita, kepada iman akan Kristus Yesus, Tuhan kita. Amin!
(RD. Marcel Gabriel – Imam Keuskupan Pangkalpinang)
Doa Persembahan Harian
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Budaya perdamaian dan tindak non-kekerasan – Kita berdoa, semoga makin subur dan berkembanglah kedamaian dan budaya non kekerasan, yang dibarengi dengan upaya mengurangi penggunaan senjata baik oleh negara-negara maupun warganya.
Ujud Gereja Indonesia: Kepercayaan diri kaum muda – Kita berdoa, semoga kaum muda sadar, bahwa keasyikannya dengan dunia digital dan fasilitas online bisa membuat mereka terisolasi dalam dunianya sendiri; semoga mereka dianugerahi keberanian untuk menemukan kembali rasa percaya diri dan kemauan untuk memperluas relasi dan pergaulannya juga di dunia offline.
Amin