Bakti Yusuf-Maria

Renungan Harian Misioner
Senin Pekan Paskah IV, 01 Mei 2023
P. S. Yusuf Pekerja

Kis. 11:1-18; Mzm. 42:2-3; 43:3,4; Yoh. 10:11-18

Bulan Mei biasa dipersembahkan sebagai bakti khusus kepada Bunda Maria. Sementara itu, tanggal 1 Mei juga dibaktikan untuk menghormati St. Yusuf, sebagai pelindung ‘karyawan’. Maka, mengawali “Bulan Bakti” ini kita ingat pada ungkapan penginjil, yang memadukan kedua pribadi agung itu dengan ucapan: “Maria, yang bertunangan dengan Yusuf”. Dengan pernyataan itu diperlihatkanlah, bagaimana Gereja memuji relasi kemanusiaan antara Maria dan Yusuf, yang dilibatkan dalam relasi ilahi, untuk mengambil bagian dalam Peristiwa Suci Penjelmaan demi Penebusan untuk membersihkan noda seluruh umat manusia. Marilah kita hening sebentar, untuk mensyukuri Kerahiman Allah dengan mengikutsertakan Maria dan Yusuf dalam Peristiwa Kudus-Nya. “Allah yang penuh Kasih, syukur kepada Kerahiman Ilahi, yang merangkul manusia seluruhnya”.

Bacaan I – Kis. 11:1-1, memperlihatkan dengan jelas, bagaimana Keterbukaan Manusia pada Kasih Ilahi, sehingga mau “menerima Firman Allah”. Dalam kutipan Kitab Suci itu dipaparkan kepada kita semua, bagaimana sebutan “Bangsa Terpilih bagi Anak-cucu Abraham-Ishak-Yakub” tetap merangkum “bangsa-bangsa lain juga menerima firman Allah”. Kehendak Allah dari dulu sampai sekarang mencakup seluruh manusia; Nabi Nuh sudah menubuatkannya; Abraham menyambutnya dan Murid Kristus melanjutkannya. Lebih mengagumkan lagi, bagaimana dunia ekologis disatukan dalam Peristiwa Penyelamatan. Ekologi, bukanlah terbatas pada hutan, laut dan segala bagian ‘oikos’, tetapi sampai “segala sesuatu dalam ciptaan”. Begitulah gema dari Kejadian 1:2 yang menyatakan, bahwa Roh Allah melingkupi segalanya. Kita syukuri, bagaimana alam semesta, juga tubuh kita, dikuduskan Allah.

Selanjutnya Mazmur 42 terhidang dalam spirit ekologis yang kudus, seraya mengikutsertakan “rusa dan tetumbuhan serta ciptaan lain” dalam puji-pujian, tanpa batas. Kita diajak untuk menyadari dan memuji Allah, yang sudi menghadirkan unsur-unsur alam semesta untuk mewujudkan pesan Kitab Kejadian Bab 1 dan 2, bahwa ciptaan dipercayakan Allah untuk dipersubur sebagai tanda Kasih Ilahi. Bahkan alam menjadi bagian diri manusia, ketika kita santap bersama; melampaui “kita garap untuk kita pakai memuaskan kenikmatan manusiawi”, menjadi “tanda dan sarana kasih Allah” serta “ungkapan cinta bakti manusia kepada Sang Pencipta”. Seyogianya kita mempersembahkan semuanya dan seluruhnya bagi kemuliaan Allah, seperti dalam baptis dan kaul-kaul.

Bacaan Injil (Yoh. 10:11-18) secara sederhana melukiskan bagi para peternak dan petani, bagaimana “Gembala dan Domba” melukiskan dengan sangat indah, Pengutusan Sang Putra menggembalakan seluruh ciptaan Allah, yang kemudian dilanjutkan dalam penugasan Simon Petrus (Yoh. 21:16-19). Para Rasul dan kita semua di masa kini dipanggil untuk “melayani seperti Yesus dari Nazaret”. Pelayanan itu tidaklah merendahkan keikutsertaan kita semua dalam Karya Kristus; walaupun kerap dikaitkan dengan Pastoral, yang pranatanya sering tampil dalam gambar “manajemen dan kepemimpinan”; dengan kesadaran rendah hati, karena hanya ada “satu Bapa dan satu Pemimpin”, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Tanggung jawab yang terlibat dengannya adalah tanggung jawab “Sahabat Kristus” (Yoh. 15:15).

Marilah kita berdoa: “Resapilah kami dengan Roh Kudus, agar Spirit kerendahan Hati menjiwai masing-masing dari kami dan seluruh perjalanan hidup kami. Bersama dengan Bunda Maria dan St. Yusuf, perkenankan kami senantiasa mempersembahkan bakti dalam Pengutusan Kristus dan di tengah Gereja demi kemuliaan Allah di seluruh dunia”.

(RP. B.S. Mardiatmadja, SJ – Dosen STF Driyarkara)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Gerakan-gerakan dan Kelompok-kelompok Gerejawi – Kita berdoa semoga gerakan-gerakan dan kelompok-kelompok Gerejawi menemukan kembali misi evangelisasi mereka setiap hari, dan menempatkan karisma mereka pada setiap pelayanan bagi mereka yang membutuhkan di dunia ini.

Ujud Gereja Indonesia: Kebijaksanaan Maria – Kita berdoa, semoga para ibu dan kaum perempuan bersedia meneladan Bunda Maria, sehingga mereka menjadi sabar dan bijaksana, rela berkorban dan percaya bahwa karena pertolongan Tuhan, apa yang tidak mungkin menjadi mungkin terjadi bagi kehidupan anak-anak dan lingkungannya.

 Amin

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s