Mengenal dan Tinggal di dalam KRISTUS

Renungan Harian Misioner
Rabu Pekan Paskah V, 10 Mei 2023
P. S. Yohanes dr Avila

Kis. 15:1-6; Mzm. 122:1-2,3-4a,4b-5; Yoh. 15:1-8

Bagian Injil yang kita dengarkan hari ini termasuk dalam salah satu wejangan yang disampaikan oleh Yesus menjelang sengsara dan wafat-Nya. Wejangan ini khusus ditujukan kepada murid-murid-Nya. Kisah pokok anggur ini menunjukkan keakraban hubungan kita (murid) dengan Kristus sendiri. Kebun atau pokok anggur pada zaman Perjanjian Lama, seringkali dipakai sebagai kiasan untuk bangsa Israel. Bangsa Israel dikiaskan sebagai pokok anggur yang tidak berbuah baik, menunjukkan sikap hati bangsa Israel, kegagalan mereka untuk memenuhi harapan Allah yang mengharapkan mereka menghasilkan buah. Berbuah yang dimaksud adalah menghasilkan buah yang tampak dan terasa dalam kehidupan seorang murid Yesus, terutama buah-buah kasih.

Pemeliharaan anggur adalah salah satu aspek kehidupan di Israel yang dimengerti oleh segala lapisan masyarakat Israel. Hubungan antara pokok anggur dan ranting itulah yang dipakai oleh Tuhan untuk menceritakan hubungan antara diri-Nya dengan murid-murid-Nya. Yesus memperkenalkan diri-Nya sebagai Pokok anggur yang benar. Pernyataan ‘yang benar’ dipakai Yesus untuk menunjukkan bahwa Dia (bersama murid-murid-Nya) adalah Israel yang benar, yang menghasilkan buah, yang akan menggantikan Israel lama yang tidak berbuah. Dia tidak akan gagal seperti Israel gagal sebelumnya.

Bapa, sebagai Pengusaha kebun anggur yang memotong atau membersihkan ranting-ranting-Nya untuk mendapatkan lebih banyak buah. Biasanya pada musim dingin, cabang dan ranting yang mati dipotong. Sedangkan pada musim panas, pucuk-pucuk kecil dipetik supaya buah dapat berkembang secara penuh. Gambaran itulah yang terjadi pada murid-murid yang tinggal di dalam Yesus supaya terus berbuah. Kita adalah ranting-ranting yang melekat pada Kristus, Pokok yang memberi kita sumber hidup kekristenan kita. Kehidupan Kristiani pun seringkali melalui proses penderitaan dan pencobaan yang justru dipakai oleh Tuhan untuk membentuk karakter kita, dan menumbuhkan iman yang mendalam kepada-Nya. Hubungan timbal-balik yang utama antara Yesus dan murid, di mana Bapa dan Firman akan membersihkan para murid supaya dapat berbuah banyak.

Ranting-ranting pohon anggur juga merupakan sarana untuk mengalirkan ‘makanan’. Ranting-ranting ada yang dipangkas supaya makanan hanya mengalir kepada ranting-ranting yang menghasilkan buah. Manusia harus mengalami pendisiplinan (pemangkasan) dalam kehidupannya. Kegiatan-kegiatan yang tidak memberikan manfaat dalam berelasi dengan Tuhan harus dikurangi, bahkan ditinggalkan, supaya tenaga kita (zat ‘makanan’) dapat lebih fokus digunakan untuk bagian hidup yang berguna demi kemuliaan Tuhan. Kesusahan yang kita hadapi ketika pendisiplinan oleh Allah lebih bermanfaat daripada kita menjadi ranting yang tidak berbuah dan akhirnya dibuang ke dalam penderitaan kekal (dibakar). Tetapi untuk berbuah itu, kita harus tinggal dalam hubungan yang erat dengan Yesus, dan hal ini dimungkinkan karena pekerjaan Bapa.

Yesus juga berjanji bahwa Ia juga akan tinggal di dalam kita, sebab berbuah bukanlah usaha kita sendiri. Tanpa Yesus kita tidak dapat berbuat apa-apa. Relasi yang mendalam dimungkinkan oleh Firman-Nya yang menyingkapkan rahasia Bapa. Kita hendaknya membiarkan Firman itu tinggal di dalam diri kita, memenuhi budi dan hati kita sampai meresapi kehidupan kita. Dengan demikian, kita semakin memahami kehendak Bapa, keadaan hati kita hanya dipenuhi ketaatan akan Firman yang tinggal di dalam diri kita. Apa saja yang kita kehendaki akan dikabulkan oleh Bapa, karena kita hanya memohon kepada-Nya apa yang sesuai dengan kehendak-Nya. Jadi, Firman itu yang akan membantu kita berdoa secara tepat hanya mengharapkan apa yang ingin diberikan Bapa kepada kita. Doa seperti ini yang dijanjikan Allah akan dikabulkan oleh-Nya. Bukan sembarang doa.

Firman yang tinggal di dalam kita akan menumbuhkan buah-buah kasih yang dapat dialami dan dinikmati orang lain. Hidup kita menjadi bermakna bagi lingkungan di mana kita hidup. Kuasa Allah niscaya memungkinkan kita menghasilkan buah, yaitu sikap dan tindakan berdasarkan firman yang menyenangkan hati Allah dan menjadi penggenapan kehendak-Nya. Allah Bapa yang membersihkan manusia, membuat subur, mengilhami serta mengabulkan doa-doa kita. Bapalah yang layak dimuliakan karena pekerjaan-Nya menjadi nyata di dunia.  Buah karya kita sebagai murid itu niscaya memuliakan Tuhan, karena buah itu memang terjadi karena kuasa Tuhan sendiri. Hal yang mustahil bila seseorang menganggap diri hidup memuliakan Allah Bapa tanpa terlebih dahulu mengenal dan tinggal di dalam Kristus. (ek)

(Antonius Ekahananta – Awam Katolik Pengajar Misi Evangelisasi)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Gerakan-gerakan dan Kelompok-kelompok Gerejawi – Kita berdoa semoga gerakan-gerakan dan kelompok-kelompok Gerejawi menemukan kembali misi evangelisasi mereka setiap hari, dan menempatkan karisma mereka pada setiap pelayanan bagi mereka yang membutuhkan di dunia ini.

Ujud Gereja Indonesia: Kebijaksanaan Maria – Kita berdoa, semoga para ibu dan kaum perempuan bersedia meneladan Bunda Maria, sehingga mereka menjadi sabar dan bijaksana, rela berkorban dan percaya bahwa karena pertolongan Tuhan, apa yang tidak mungkin menjadi mungkin terjadi bagi kehidupan anak-anak dan lingkungannya.

 Amin

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s