Damai Sejati

Renungan Harian Misioner
Selasa Pekan V Paskah, 09 Mei 2023
P. S. Sirilius dr Sesarea

Kis. 14:19-28; Mzm. 145:10-11,12-13b,21; Yoh. 14:27-31a

Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.

Ketika St. Yohanes menulis Injil ini, kekaisaran Romawi berada dalam keadaan damai. Tidak ada perang. Tidak ada permusuhan. Inilah damai yang diberikan dunia, damai yang dibangun atas dasar tirani, kekerasan dan ketidakadilan. Damai semacam ini hanya sementara, untuk kepentingan kelompok tertentu dan tidak membawa kebahagiaan yang sesungguhnya.

Damai sejahtera yang diberikan Yesus sungguh berbeda. Ia adalah hasil perjuangan panjang yang berakhir di kayu salib. Damai Yesus merupakan damai sejati. Damai semacam inilah yang dirasakan oleh Paulus dan Barnabas. Walau mereka mengalami berbagai tekanan dan dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, namun batin mereka penuh dengan sukacita dan damai. Mereka bahkan selalu berkeliling dan mengajar gereja yang masih muda agar tetap percaya kepada-Nya dan merasakan damai sejahtera yang sama.

Kita saat ini hidup di era digital yang memberi berbagai kemudahan dengan kecepatan pelayanan yang mengangumkan. Namun di balik itu apakah batin kita mengalami damai? Kita ternyata dihadang oleh sebuah “peradaban baru ”, yang disebut “post truth” (sesudah kebenaran, atau melewati kebenaran). Inilah istilah yang dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam era digital, yang terutama dipentingkan bukanlah kebenaran, melainkan kemampuannya meyakinkan orang lain melalui polesan mulut manis dan kata-kata indah (bdk. Mazmur: 55, 57).

Sarana komunikasi digital dipakai untuk membangkitkan sentimen: keagamaan, kesukuan, atau bahkan keberpihakan politik, sekalipun apa yang disampaikan itu tidak benar. Kebohongan yang disampaikan terus-menerus pada akhirnya dianggap kebenaran oleh orang-orang yang tidak bersikap kritis. Karena itu siapapun yang mempunyai “sense of life”, sulit untuk menyangkal kenyataan, bahwa tragedi paling besar abad ini adalah terjerumusnya manusia ke dalam pusaran kabar dusta yang membuat hidupnya menjadi sangat menderita. Berapa banyak orang yang saat ini tenggelam dalam kesunyian dunia maya tetapi batin mereka mengalami kesepian? Berapa banyak orang yang kini bagaikan rusa haus merindukan air sapaan dan kasih? Berapa banyak orang yang saat ini justru ingin mengakhiri hidupnya karena merasa tidak berarti lagi?

Yesus yang bangkit telah meninggalkan damai sejahtera-Nya untuk kita. Karena itu kita tidak perlu cemas. Walau kita tidak mengalami damai secara fisik, kita masih mempunyai damai berlimpah dalam batin kita. Ia juga mengajak kita menjadi murid-Nya yang senantiasa memberi peneguhan bagi yang goyah, sapaan bagi yang kesepian dan membangkitkan harapan bagi yang putus asa. Tidak ada damai sejati tanpa Sang Raja Damai!

(RP. Anton Rosari, SVD – Imam Keuskupan Bogor di Rumah Retret Tugu Wacana)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Gerakan-gerakan dan Kelompok-kelompok Gerejawi – Kita berdoa semoga gerakan-gerakan dan kelompok-kelompok Gerejawi menemukan kembali misi evangelisasi mereka setiap hari, dan menempatkan karisma mereka pada setiap pelayanan bagi mereka yang membutuhkan di dunia ini.

Ujud Gereja Indonesia: Kebijaksanaan Maria – Kita berdoa, semoga para ibu dan kaum perempuan bersedia meneladan Bunda Maria, sehingga mereka menjadi sabar dan bijaksana, rela berkorban dan percaya bahwa karena pertolongan Tuhan, apa yang tidak mungkin menjadi mungkin terjadi bagi kehidupan anak-anak dan lingkungannya.

 Amin

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s