Kasih Merupakan Pemberian Diri Tanpa Syarat

Renungan Harian Misioner
Hari Jumat Pekan Paskah V, 12 Mei 2023
P. S. Nereus & Akhilleus, S. Pankrasius

Kis. 15:22-31; Mzm. 57:8-9,10-12; Yoh. 15:12-17

Misi: Menanam dan menumbuhkan iman yang kokoh pada Kristus akan sangat terukur dari seberapa giat kita hadir di antara sesama sebagai sahabat, terlibat dalam kebersamaan dan menjadi saluran kasih Tuhan kepada sesama.

Sesama sahabat misioner yang terkasih, senandung Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk bergerak menuju ke dalam sanubari kita sembari menemukan daya pemberian diri atau kesiapsediaan mempertaruhkan kepentingan diri demi kepentingan bersama. Kasih dan mengasihi menjadi landasan pemberian diri untuk mendirikan suatu bangunan  persahabatan yang menjadi berkat bagi sesama. Untuk gerakan iman ini keputusan dan pilihan kita sejatinya membutuhkan intervensi  Roh Kudus.

Pada bacaan pertama, Silas dan Yudas dipilih  menjadi utusan, atas bimbingan Roh Kudus. Keduanya dipandang pantas karena rela mempertaruhkan nyawa karena Nama Tuhan, dan persekutuan jemaat. Sementara dalam catatan injil Suci menurut Yohanes, Yesus menetapkan dan mengajarkan perintah kasih dan mengasihi, dengan pendasaran yang kokoh dan paten pada kasih-Nya kepada para Rasul-Nya. 

Yesus mendefinisikan Kasih Sejati sebagai tindakan menyerahkan nyawa bagi sesama. Dan kasih sejati memiliki daya untuk mengubah status hamba menjadi sahabat. Kasih dan saling mengasihi dalam skala tanpa syarat memiliki energi dongkrak guna menjamin kesetaraan yakni menjadi sahabat. Yesus menjelaskan bahwa perintah kasih dan saling mengasihi memiliki kemampuan untuk membongkar sekat antara Yesus dan para Rasul-Nya, sehingga apa yang didengar Yesus dari Bapa-Nya, disampaikan kepada para Murid-Nya. Inilah kekuatan kasih dan saling mengasihi. Yesus menuntun para Murid-Nya untuk memahami bahwa atas kasih tak bersyarat itu, mereka dipilih dan ditetapkan untuk pergi dan menghasilkan buah, serta apa yang mereka minta dari Sang Bapa dalam nama Yesus akan terkabulkan.

Sesama sahabat misioner yang terkasih, kitapun hari ini diundang Yesus dan dipilih untuk masuk dalam formasi serta edukasi iman yang  bertemakan perintah kasih dan saling mengasihi tanpa syarat. Perintah kasih dan saling mengasihi tanpa syarat  bukan suatu perintah yang memiliki konten ancaman serta hukuman melainkan suatu gerakan spiritual untuk membangun suatu persekutuan, persahabatan dan kesetaraan. Bangunan persahabatan itu didirikan pada fondasi kasih yang terbaca jelas melalui pengorbanan dan penyerahan nyawa bagi sahabat-sahabat dalam setiap episode ziarah hidup kita.

Sahabat misioner yang terkasih, perintah kasih harus terus digali untuk menemukan kedalaman maknanya. Perintah serta desakan Yesus agar kita saling mengasihi semestinya menjadi suatu gerakan iman yang mematahkan keegoan, merobohkan sekat pemisah, sehingga terjadilah ruang dan rumah baru di mana semua kita menjadi sahabat bagi sesama. Perintah dan instruksi kasih untuk saling mengasihi hendaknya menjadi pedoman serta pegangan bagi kita untuk mengangkat status sesama, menegakkan kesetaraan serta menggeser permusuhan dan konflik. Persahabatan yang dibentuk dengan kasih sebagai perekat sejati, bisa tertakar melalui pemberian diri serta pengorbanan diri tanpa syarat untuk membawa sesama pada sukacita dan keberhasilan.

Suatu gerakan iman yang wajib dilakukan adalah hadir sebagai sahabat bagi orang lain, bersedia mengorbankan keegoan kita, rela memberi diri serta terlibat aktif dalam kisah hidup sesama yang diperbudak oleh kemalasan, kebencian, dendam, iri hati, kesombongan, penderitaan dan ketertinggalan. Bagi merekalah kita hadir sebagai sahabat dalam pertarungan hidup mereka sehingga  mereka juga boleh menghasilkan buah yang tetap. Amin.

(RP. Hiasintus Ikun, CMF – Dirdios KKI Keuskupan Palangkaraya)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Gerakan-gerakan dan Kelompok-kelompok Gerejawi – Kita berdoa semoga gerakan-gerakan dan kelompok-kelompok Gerejawi menemukan kembali misi evangelisasi mereka setiap hari, dan menempatkan karisma mereka pada setiap pelayanan bagi mereka yang membutuhkan di dunia ini.

Ujud Gereja Indonesia: Kebijaksanaan Maria – Kita berdoa, semoga para ibu dan kaum perempuan bersedia meneladan Bunda Maria, sehingga mereka menjadi sabar dan bijaksana, rela berkorban dan percaya bahwa karena pertolongan Tuhan, apa yang tidak mungkin menjadi mungkin terjadi bagi kehidupan anak-anak dan lingkungannya.

 Amin

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s