Renungan Harian Misioner
Rabu, 17 November 2021
P. S. Elisabet dr Hungaria
2Mak. 7:1,20-31; Mzm. 17:1,5-6,8b,15; Luk. 19:11-28
SANTA ELISABET DARI HUNGARIA: Santa ini menjadi pelindung dari banyak klinik atau rumah sakit di seluruh dunia. Sebab, Elisabet pernah menjadi ‘Ibu Negara’ suatu daerah, tetapi kemudian menjadi rakyat biasa dan penuh belarasa kepada rakyat kecil, yang papa dan payah hidupnya, teristimewa sakit fisik. Pada masa wabah ini, Santa Elisabet dapat menjadi ‘teman seperjalanan’ kita: untuk melaksanakan pesan Tuhan dalam Mat. 25: 31-46: mengungkapkan cinta kepada orang papa, yang dicintai Tuhan sendiri. Itulah sebabnya, bahkan Antifon Pembukaan dari Perayaan Ekaristi tepat, ketika mengutip Mat. 25:34.36.40: Murid Kristus, yang berbelarasa kepada orang yang menderita.
BACAAN PERTAMA II MAKABE 7:1.20-31: mengisahkan suatu keluarga Yahudi, yang disiksa Raja Asing dan disuruh melanggar Taurat; tetapi mereka semua setia pada iman; walau harus mengalami siksaan berat.
Refleksi kita: di zaman sekarang pun, kalau kita mau melaksanakan iman, kadang kala harus menderita, seperti disiksa secara fisik, diganggu secara psikis, ditindas secara politis, dipojokkan secara ekonomis, disisihkan secara budaya. Pengajaran yang disampaikan kepada kita adalah: setia kepada iman sampai nafas yang terakhir.
BACAAN INJIL LUKAS 19:11-28: Hidup kita diberikan Allah kepada kita untuk memuliakan-Nya dengan kata dan perbuatan kita. Pada waktunya kita harus mempertanggungjawabkan tentang ‘apa yang sudah kita lakukan dengan hidup, yang diberikan Allah kepada kita. Sewajarnya, kalau kita dapat mengembalikan semua kepada Tuhan, dengan bunga dan buah yang memuaskan. Dari sekian banyak bunga dan buah itu, yang paling mulia dan paling dalam adalah “hati”: Allah memberi cinta kepada kita; maka kita juga diharapkan membuahkan cintakasih dalam hidup kita. Caranya: bergaul dan bekerja dengan sesama sepenuh hati; khususnya mengungkapkan belarasa kita, seperti St. Elisabet, kepada orang yang sakit, menderita, tersingkir dan terbuang.
Refleksi kita: sejauh ini, karunia apa sajakah yang telah kita terima dari Allah? Lalu apa yang telah kita lakukan bagi dan bersama sesama, sebagai tanda iman kita. Seberapa kita sudah berbelarasa dengan mereka yang sakit, mereka yang mengalami ketidakadilan, mereka yang terpepet dan tersingkir.
“Santa Elisabet, doakanlah kami, agar Hati Yesus sudi membagikan cinta-Nya kepada kami dan menjadikan hati kami serupa dengan Hati-Nya. Roh Cinta, jiwailah kami semua untuk mencintai semua, terutama yang sendirian.”
(RP. B.S. Mardiatmadja, SJ – Dosen STF Driyarkara)
DOA PERSEMBAHAN HARIAN
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Evangelisasi:
Orang-orang yang menderita karena depresi: Semoga mereka yang menderita karena depresi dan kelelahan mental mendapat dukungan dan tuntunan ke hidup yang lebih baik. Kami mohon…
Ujud Gereja Indonesia:
Penghayatan iman: Semoga keluarga Katolik dapat menghayati iman secara lebih baik dalam kehidupannya. Kami mohon…
Ujud Khusus Tahun Santo Yoseph:
Sudilah mempersatukan kami dengan semua saudari dan saudara kami, yang sudah meninggal dan mendoakan kami, sebagaimana Santo Yoseph merestui pelayanan Sang Putera. Kami mohon…
Amin