Renungan Harian Misioner
Selasa Adven II, 07 Desember 2021
P. S. Ambrosius
Yes. 40:1-11; Mzm. 96:1-2,3,10ac,11-12,13; Mat. 18:12-14; atau dr Ruybs
Jauh di masa lalu Allah telah mewahyukan diri-Nya sebagai seorang Gembala yang baik, seperti diungkapkan oleh nabi Yesaya: “Seperti seorang gembala, Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati” (Yes. 40: 11).
Gambaran Allah sebagai Gembala yang baik, terwujud sepenuhnya dalam diri Yesus. Sejak tampil di depan publik, Yesus senantiasa sadar akan misi kedatangan-Nya di dunia ini: “Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa” (Mat. 9:13). Kesadaran yang sama diungkapkan juga dengan kata-kata peneguhan kepada para murid-Nya: “Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorang-pun dari anak-anak ini hilang” (Mat. 18: 14).
Matius sendiri menjadi saksi atas bagaimana Yesus benar-benar konsisten dengan misi-Nya. Masih teringat di dalam benaknya, ketika Yesus mencarinya, datang ke rumahnya dan duduk makan bersamanya walau ia dianggap sebagai orang berdosa. Masih segar pula dalam hatinya, bagaimana Yesus membelanya di hadapan orang-orang Farisi yang menghakiminya: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit”. Merasa diperlakukan sebagai seorang sahabat dan diselamatkan, ia pun memutuskan meniggalkan rumah cukai itu untuk selamanya dan mengikuti Yesus (bdk. Luk. 5:27-32, Mrk. 2:13-17).
Sebagai pengarang Injil, ia pun berpesan kepada orang-orang pada zamannya agar senantiasa memperhatikan kawanan kecil yang masih lemah imannya. Dapat dimaklumi bahwa Gereja yang masih muda harus berhadapan dengan berbagai tantangan dari dalam maupun dari luar: penganiayaan, penyesatan dan perpecahan. Karena tantangan itulah, tidak sedikit orang-orang yang tersesat dan meninggalkan imannya.
Masa adven adalah masa penuh pengharapan. Pengharapan kita tidak pernah akan sia-sia. Ia mempunyai dasar yang kuat. Di masa lalu Allah telah menyertai umat Israel dengan dengan pelbagai cara: menuntun bangsa Israel keluar dari Mesir, menyertai mereka dengan tiang awan di siang hari dan tiang api pada malam hari, memberi mereka makan manna, memberi mereka minum air dari bukit batu. Demikian juga Allah, dalam diri Yesus, telah membuat sekian banyak mukjizat untuk menyelamatkan umat-Nya.
Atas dasar masa lalu, kita percaya bahwa sejarah hidup kita merupakan sejarah penyertaan Allah. Maka Inilah saat di mana kita membuka diri untuk menyambut kedatangan-Nya dan menatap masa depan dengan penuh harapan.
(RP. Anton Rosari, SVD – Imam Keuskupan Bogor)
DOA PERSEMBAHAN HARIAN
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Evangelisasi:
Katekis: Marilah kita berdoa bagi para katekis, yang dipanggil untuk mewartakan Sabda Allah: semoga mereka menjadi saksinya, dengan berani dan kreatif, serta dalam kuasa Roh Kudus. Kami mohon…
Ujud Gereja Indonesia:
Para peternak: Semoga semua pihak yang berwenang menolong para peternak untuk meningkatkan usaha mereka agar mereka dapat hidup layak dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Kami mohon…
Ujud Khusus Tahun Santo Yoseph:
Berkenanlah memadukan kami dengan Keluarga Kudus, mengikuti pelayanan Santo Yoseph, memberikan bakti kepada Bunda Maria dan mengimani Sang Putera. Kami mohon…
Amin