Renungan Harian Misioner
Selasa Biasa VI, 15 Februari 2022
P. S. Klaudius de la Colombiere
Yak. 1:12-18; Mzm. 94:12-13a,14-15,18-19; Mrk. 8:14-21
Para Sahabat Misioner yang terkasih, selamat berjumpa kembali dalam Renungan Harian Misioner dari KKI. Pada hari ini Firman Tuhan mempertemukan kita dengan Rasul Yakobus, yang mengingatkan kita tentang pencobaan hidup. Selain itu kita juga dipertemukan dengan Yesus, yang dalam pengajaran-Nya kepada para murid, mengingatkan mereka untuk berhati-hati terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes. Sementara Pemazmur mengucap syukur kepada Tuhan, karena mengalami pengajaran dan pendidikan oleh Tuhan.
Pencobaan tidak berasal dari Allah
Mengawali suratnya, Rasul Yakobus memuji orang-orang yang “bertahan dalam pencobaan, dan mengingatkan para pembacanya supaya tidak sembarangan berpendapat bahwa pencobaan itu datangnya dari Allah. Sumber pencobaan itu ternyata berasal dari keinginan hati manusia” (Yakobus 1:12-14).
Pencobaan bisa menjadi pintu gerbang menuju ke alam maut
Lebih lanjut, Rasul Yakobus menegaskan mengenai proses berlangsungnya pencobaan itu, ketika seseorang terpikat oleh keinginan hatinya. Beginilah yang ditegaskan oleh Sang Rasul yang adalah saudara dekat Tuhan kita Yesus Kristus ini, “Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut” (Yakobus 1:14-15).
Demikian, ketika seseorang terpikat oleh atau menyerah kalah dan mengikuti keinginannya, orang itu akan terseret makin dalam hingga melakukan tindakan dosa, dan pada akhirnya membawa dirinya kepada maut.
Aneka cara mengatasi pencobaan
Cara terbaik untuk mengatasi pencobaan sebelum pengaruhnya menjadi lebih kuat, ialah dengan secepatnya mengontrol diri kita secara tegas. Nilai-nilai utama yang menjadi pegangan, harus ditegaskan sebagai senjata untuk mengatasi pencobaan. Demikian ketika dicobai dengan urusan makan minum, seolah yang paling utama adalah urusan perut, Yesus menegaskan tentang Firman Allah yang menjadi sumber hidup manusia. Juga ketika dicobai dengan kekayaan dunia dengan cara menyembah kepada iblis, Yesus menegaskan bahwa hanya Allahlah yang patut disembah. Selanjutnya, ketika dicobai dengan janji Allah yang akan selalu menolong umat-Nya, Yesus menegaskan bahwa orang tidak boleh mencobai Tuhan Allah (bdk. Matius 4:1-11). Ketika seseorang mengandalkan Tuhan Allah saat menghadapi pencobaan, orang itu akan mendapat jalan keluar untuk mengatasi pencobaan yang dihadapinya (1Korintus 10:13). Cara lain yang dianjurkan Paulus adalah menyibukkan diri dengan hal-hal yang berkenan kepada Allah dan tidak memberi ruang kepada keinginan jahat, “Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni (2Timotius 2:11).
Peringatan Tuhan kita Yesus Kristus tentang “ragi.”
Dalam Injil Markus ini Yesus mengingatkan para murid-Nya untuk berhati-hati terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes, sementara penginjil Matius menuliskan bahwa peringatan Yesus ini ditujukan kepada orang Farisi dan orang Saduki. Sebagaimana ragi yang sedikit dapat memengaruhi seluruh adonan serta membuatnya menjadi besar, demikian sebuah keinginan jahat yang semula kecil, namun ketika diberi ruang, tentu akan semakin bertambah besar dan menjadi sulit untuk diatasi. Pada bagian Injil yang lain, peringatan ini menjadi lebih jelas ketika Yesus berbicara tentang cara berdoa para ahli Taurat. Mulanya mereka hanya mencari penghormatan orang-orang, tetapi pada akhirnya doa mereka semakin jauh melenceng: mereka mengambil alih penghormatan yang harusnya diberikan kepada Allah dan mengarahkannya kepada diri mereka sendiri (Markus 12:38-40 par).
Kita bersyukur kepada Tuhan bersama Pemazmur, karena kita boleh mendapatkan “pengajaran Tuhan” melalui Yesus Kristus dan Santo Yakobus, Rasul-Nya. Sebagaimana ragi yang sederhana, ternyata dapat membawa efek yang besar, demikian suatu keinginan jahat dari hati, yang semula kecil dan sederhana, ketika diikuti akan membawa seseorang kepada maut. Tuhan Yesus Kristus, jauhkanlah kami dari segala pencobaan. Kuatkan kami untuk boleh mengatasi pencobaan dengan kekuatan rahmat dan Firman-Mu. Amin!
(RD. Marcel Gabriel – Imam Keuskupan Pangkalpinang)
DOA PERSEMBAHAN HARIAN
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Para biarawati dan perempuan hidup bakti
Kita berdoa untuk para biarawati dan para perempuan yang menjalani hidup bakti; kita berterima kasih atas misi perutusan dan keberanian mereka; semoga mereka dapat terus menemukan cara untuk menanggapi tantangan zaman ini.
Ujud Gereja Indonesia: Kesinambungan pengolahan sampah plastik
Kita berdoa, semoga upaya-upaya pribadi dan kelompok untuk mengurangi dan mengolah sampah plastik dapat menjadi upaya pemberdayaan masyarakat karena didukung pemerintah dan institusi-institusi sosial.
Amin