Kasih dan Pengorbanan Tanpa Syarat

Renungan Harian Misioner
Kamis, 14 April 2022
KAMIS PUTIH

Kel. 12:1-8,11-14; Mzm. 116:12-13,15-16bc,17-18; 1Kor. 11:23-26; Yoh. 13:1-15

Misi: Belajar mengasihi dan melayani tanpa syarat dan total dari Sang GURU, agar setiap orang mengalami hidup serta kasih dari Allah yang senantiasa membebaskan. Belajar untuk membungkuk dan menanggalkan keangkuhan diri untuk  mengalami penderitaan sesama seraya membasuh dan menyekanya dengan kasih dan pengorbanan.

Sesama sahabat misioner yang terkasih, perayaan Paskah kita rayakan hari ini dengan satu perayaan akbar yakni Perayaan KAMIS PUTIH. Sabda Tuhan akan menyapa kita melalui tiga bacaan suci yang menarik bahkan menantang.

Pada bacaan Pertama, Kitab Keluaran berkisah tentang penetapan Perjamuan Paskah. Satu keluarga harus merayakan perjamuan dengan mengurbankan anak domba, serta mengoleskan darahnya pada pintu, sementara daging anak domba dimakan sampai habis dengan roti tak beragi. Cara makanpun dengan pinggang terikat serta cepat-cepat. Dalam perjamuan itu dirayakan dengan ucapan syukur, darah anak domba yang dioleskan pada pintu sebagai tanda dan identitas keluarga Israel yang sedang berada di tanah pembuangan Mesir.

Sementara dalam bacaan kedua Rasul Paulus melalui suratnya yang pertama mengingatkan bahwa jemaat Korintus harus mampu mewartakan kebangkitan Tuhan. Rasul Paulus mengingatkan jemaat Korintus tentang peristiwa perjamuan Paskah yang dirayakan Kristus dengan kedua belas murid-Nya sebagai perjamuan kurban yang menyelamatkan, karena pada saat itu Yesus Sang Guru memberikan tubuh dan darah-Nya sebagai kurban Anak Domba yang menyelamatkan.

Dan Injil ini berkisah tentang Yesus membasuh kaki para murid-Nya. Ia membungkuk membasuh kaki para murid seraya menyekanya dengan kain lenan. Tidak sebatas itu saja, Yesus justru menaskan bahwa Dia yang adalah Tuhan dan Guru telah membasuh kaki para murid-Nya maka para murid-Nya harus melakukan hal sama. Yesus memberikan edukasi pengorbanan dan pelayanan yang bersumber pada kasih tanpa syarat.

Para sahabat misioner yang terkasih, bacaan pertama mengajak kita untuk melihat sejarah pembebasan yang dilakukan Allah kepada bangsa Israel, namun pembebasan yang diberikan oleh Allah mengajak bangsa Israel untuk belajar bahwa keselamatan dan pembebasan harus ditempuh dengan mengalami kasih Allah, melakukan tindakan kurban, dan bersiap siaga untuk senantiasa bersyukur dan memuji Allah. Allah tidak pernah akan melewati siapapun jika setiap orang berani menandai dirinya dengan tanda anak-anak Allah. Tanda anak-anak Allah dapat dilakukan secara konsisten dengan membangun komunitas kurban, dan komunitas syukur untuk selalu mengenang peristiwa perjamuan yang dirayakan Kristus.

Perjamuan keselamatan yang dirayakan Kristus sebagaimana termuat dalam injil hari ini adalah perjamuan penyerahan diri Kristus Sang Guru, perjamuan pelayanan yang bersumber pada kasih tanpa syarat. Yesus menyerahkan diri-Nya untuk menjadi makanan dan minuman perjamuan, Ia rela membagi-bagikan diri-Nya agar supaya sejarah keselamaan manusia dialami setiap generasi. Untuk itulah Rasul Paulus mengatakan: setiap kali kamu makan roti ini dan minum dari cawan ini kamu mewartakan wafat Tuhan sampai Dia datang.

Para sahabat misioner yang terkasih, hari ini kita diundang sebagai murid Kristus untuk belajar membangun persekutuan dengan semangat perjamuan ekaristi. Semangat kasih untuk saling melayani, semangat berkurban dengan menanggalkan keangkuhan kita agar supaya sesama kita mengalami kehidupan dan kasih Kristus. Hari ini Kristus mengundang kita untuk memberi diri agar dibasuh dengan air dan darah-Nya dan diseka dengan kasih dan pengorbanan.

Mari kita saling melayani bukan demi popularitas kita melainkan demi melanjutkan kasih dan pengorbanan Kristus yang  tanpa syarat. Amin.

(RP. Hiasintus Ikun, CMF – Dirdios KKI Keuskupan Palangkaraya)

DOA PERSEMBAHAN HARIAN

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Tenaga kesehatan

Kita berdoa untuk para tenaga kesehatan yang melayani orang sakit dan lansia, terutama yang berada di negara-negara miskin; semoga mereka mendapat dukungan yang memadai dari negara dan komunitas setempat.

Ujud Gereja Indonesia: Bersikap terhadap konsumerisme

Kita berdoa semoga kita tetap bersikap sederhana dan tidak tergoda untuk memiliki barang yang tidak kita perlukan di tengah gelombang konsumerisme yang mendikte dunia.

Amin

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s