Saying Goodbye

Renungan Harian Misioner
Selasa, 24 Mei 2022
P. S. Yoana

Kis 16:22-34; Mzm 138:1-2a.2b-3.7c-8; Yoh 16:5-11

Sang Pengkhotbah mengatakan “segala sesuatu ada waktunya. Ada waktu untuknya” (Pengkhotbah 3:1). Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengalami apa yang dikatakan Pengkhotbah tersebut. Adanya rasa gembira dan senang ketika kita berjumpa dan tinggal bersama dengan seseorang dan ada pula rasa sedih ketika harus melepaskannnya pergi. Hal ini terlihat dalam bacaan-bacaan Suci hari ini. Dalam bacaan Injil, Yesus menyampaikan kepada para murid-Nya tentang makna dan arti kepergian-Nya kepada Bapa melalui sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya. Mengingat bahwa waktunya sudah dekat, Ia memberikan peneguhan kepada para murid-Nya yang sementara merasa sedih. Para murid yang begitu mencintai Yesus tidak serta merta membiarkan Yesus pergi begitu saja. Namun, Ia mengatakan bahwa kepergiaan-Nya adalah untuk kebaikan para murid-Nya dan jika Ia tidak pergi, Roh Kudus tidak akan datang untuk tinggal dan menyertai para murid. Akan tetapi sebalik-Nya, dengan Ia pergi, Ia akan mengirim Roh Kudus untuk mengajarkan banyak hal kepada para murid-Nya (bdk. Yoh. 16:7).

Di sini kita melihat bahwa Yesus telah menyelesaikan misi-Nya di dunia ini dan siap untuk kembali kepada Bapa. Ia merelakan dengan rendah hati agar Roh Kuduslah yang menuruskan misi penyelamatan untuk segala ciptaan. Jika sebelumnya, Ia diutus oleh Allah Bapa, kini Dia akan kembali kepada Bapa dan Ia akan mengutus dan mempercayakan Roh Kudus untuk mengambil alih tempat, posisi dan ‘administrasi-Nya’ di dunia ini. Yesus melihat misi penyelamatan yang unfinished business sebagai collaborative and sharing mission dengan Roh Kudus untuk meneruskannya. Inilah sikap lepas-bebas dari Yesus terhadap misi dan tugas-Nya. Hal ini terjadi hanya semata untuk kebaikan dan kekudusan para murid dan orang-orang yang percaya kepada-Nya. Dalam bacaan kedua, kita melihat bahwa karena Roh Kudus; Roh penghibur, Paulus dan Silas diteguhkan dan dihibur ketika mereka dipenjarakan karena mewartakan Injil. Hal tersebut membuat mereka untuk terus mewartakan Injil kepada penjaga penjara yang terpesona terhadap mukjizat Allah yang terjadi kepada mereka.

Dengan demikian bacaan-bacaan Injil hari ini mengajak kita untuk melihat bahwa misi penyelamatan dari Allah Trinitas (Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus) adalah collaborative mission dan bukan one show-man mission atau individualistik. Dalam kehidupan keseharian kita diajak untuk berdoa memohon penerangan Roh Kudus agar Ia menginspirasi dan mencurahkan kebijaksanaan-Nya dalam mengemban misi Allah yang dipercayakan kepada kita. Selanjutnya kita diajak juga memiliki sikap lepas bebas atau rendah hati dalam menjalankan misi dan tugas kita. Kita perlu membiarkan orang lain pergi dan mengambil alih tugas yang kita sudah lakukan. Kita perlu men-sharing-kan tanggung jawab dan tugas dengan orang lain. Kita perlu membiarkan orang lain untuk mengemban tugas kita agar mereka membawa “angin baru” atau rencana, proyek, situasi, pemahaman dan hidup baru. Semuanya ini perlu terjadi untuk kebaikan banyak orang dan bukan segelintir orang saja. Sebaliknya jika hal ini tidak terjadi, maka yang terjadi adalah terjadinya otoritatif dalam kepemimpinan, kemandekan dalam hidup dan tidak ada perkembangan dalam masyarakat. Terkadang kita sulit melepaskan tugas di sekolah, kantor, gereja, dll kepada orang lain karena kita berpikir bahwa kitalah yang terbaik, terhebat, dll, meskipun kenyataannya tidaklah demikian. Kita perlu meneladani Yesus Kristus yang rendah hati untuk melepaskan tugas-Nya. Amin.

(RP. Erik Tjeunfin, SX – Misionaris Xaverian)

DOA PERSEMBAHAN HARIAN

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Bagi Iman kaum muda

Kita berdoa untuk kaum muda yang dipanggil menjalani hidup dengan sepenuh-penuhnya; semoga dalam diri Maria mereka dapat belajar untuk mendengarkan, melakukan diskresi secara mendalam, mempunyai keberanian yang lahir dari iman, dan memberikan diri dalam pelayanan.

Ujud Gereja Indonesia: Menghayati doa rosario

Kita berdoa, semoga bersama Maria kita makin dapat merasakan kesederhanaan dan kedalaman doa rosario, dan mau rajin mendoakannya demi sesama yang memohon doa-doa kita.

Amin

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s