Renungan Harian Misioner
Rabu, 08 Juni 2022
P. S. William
1Raj. 18:20-39; Mzm. 16:1-2a,4,5,8,11; Mat. 5:17-19
Misi: Jadikanlah hidup kita sebagai tanda kesaksian dan kurban yang mengarah pada Allah. Perjuangkan kemuliaan Allah di tengah berbagai kecurangan, kejahatan, kecongkakan, kemunafikan, dan ketidakjujuran.
Para sahabat misioner yang terkasih dalam Kristus, mengawali masa biasa sesudah perjalanan iman kita sepanjang masa Paskah merupakan ziarah iman memasuki ruang kemuliaan Allah, dalam artian kita dipanggil untuk hadir sebagai saksi yang berpihak pada kebenaran dan kemuliaan Allah.
Pada bacaan pertama hari ini, kitab Raja-raja menampilkan pertarungan hebat antara nabi Elia yang berpihak pada Yahweh dengan nabi-nabi para dewa Baal. Kurban dan seruan nabi-nabi palsu kepada dewa Baal tidak mendapat jawaban apapun dari sang dewa sementara kurban dan seruan nabi Elia mendapat jawaban dari Yahweh. Tuhan menjawab doa nabi Elia melalui turunnya api yang menyambar habis kurban bakaran, kayu api, batu, tanah, bahkan air di dalam paritpun habis dijilat api. Inilah bukti bahwa Allah yang disembah bersama bangsa Israel sungguh-sungguh Allah yang benar dan menyelamatkan sehingga pantaslah umat Allah yang dipimpin nabi Elia sujud menyembah Allah sambil berkata “Tuhan,Dialah Allah!”
Sementara dalam bacaan Injil hari ini Yesus mendesak para pengikut-Nya untuk memperhatikan dan menjadi pelaku hukum Taurat. Yesus memberi jaminan bahwa para pengikut-Nya yang melaksanakan perintah Taurat dan menjadi saksi hukum Taurat akan mendapat upah dan kehormatan dalam Kerajaan Allah. Hukum Taurat tidak boleh ditiadakan melainkan harus digenapi.
Sesama sahabat misioner yang terkasih, ajakan nabi Elia kepada kita adalah berani memberi kesaksian di tengah situasi dunia yang sering kali menjanjikan berbagai kepalsuan, bahwa Allah yang kita imani adalah Allah yang benar, Allah yang berpihak pada kita sekaligus menjawab seruan dan sembah sujud kita.
Dengan merenungkan seruan nabi Elia, kita boleh menyingkirkan segala keraguan yang menghantui kepastian Iman kita. Kita akan semakin yakin dan berada pada ruang kepastian iman bahwa Allah yang kita imani bukanlah pribadi yang palsu tanpa daya. Allah bukanlah sebuah dewa buatan manusia melainkan Sang Penyelamat yang sungguh berpihak pada ketulusan Iman kita. Dia berani menunjukkan kepada kita bahwa setiap orang yang beriman pada-Nya pasti berada dalam kuasa dan kemuliaan-Nya, dan diberi kehormatan dan ganjaran yang mengagumkan dalam kerajaan-Nya.
Sementara Injil hari ini menghadirkan kepada kita suatu syarat penting bahwa untuk bisa mendapat jawaban dari Allah atas ungkapan iman kita. Untuk mendapat keberpihakan dari Allah maka tidak ada pilihan lain selain melaksanakan perintah Allah, baik yang terjabar dalam hukum Taurat maupun yang tersimpul dalam hukum kasih.
Melaksanakan perintah Allah merupakan syarat dan pilihan utama untuk menjadi saksi-saksi kebenaran yang diperintahkan Allah kepada kita. Kristus tidak mempersoalkan isi hukum Taurat. Dia justru mengajak setiap pengikut-Nya termasuk kita untuk menyelami ke dalam hukum Taurat yang di dalamnya mengalir kekuatan kasih Allah yang menyelamatkan.
Para sahabat misioner yang terkasih, jika kita ingin mengalami kisah seperti nabi Elia bersama pengikut-Nya maka tanggung jawab iman kita adalah membuka diri untuk dikuasai oleh perintah dan hukum Allah seraya memberi kesaksian bahwa Allah yang kita imani adalah Allah yang benar, Allah yang menentang kepalsuan, yang menyingkirkan kecongkakan, dan yang menghanguskan ketidakadilan.
Tanggung jawab iman berikutnya adalah menjadi duta dan pelaksana kehendak dan perintah Allah yang di dalamnya memuat daya kasih yang menghidupkan setiap orang. Daya yang memberi pengharapan dan keselamatan bagi mereka yang merindukan kebenaran sejati. Melalui kedua tanggung jawab iman di atas kita akan dimahkotai dengan kehormatan dan keselamatan sebagai anak-anak Allah.
Sesama sahabat misioner yang terkasih, panggilan kita adalah panggilan untuk meyakinkan diri kita dan sesama bahwa Allah yang kita imani adalah Allah yang tidak pernah menutup mata dan telinga terhadap perjuangan sujud sembah Kita yang tulus. Hanya satu yang diminta melalui Kristus Putra-Nya yakni jadikanlah perintah Allah sebagai harta kekayaan dan jalan menuju kemuliaan dan kerajaan surga. Amin.
(RP. Hiasintus Ikun, CMF – Dirdios KKI Keuskupan Palangkaraya)
DOA PERSEMBAHAN HARIAN
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Cinta keluarga Kristiani
Kita berdoa untuk keluarga-keluarga Kristiani di seluruh penjuru dunia, semoga mereka memiliki dan mengalami cinta tanpa syarat dan mengutamakan kesucian dalam menjalani hidup sehari-hari.
Ujud Gereja Indonesia: Pendidikan yang kritis
Kita berdoa, semoga lembaga pendidikan dan keluarga mendidik anak-anaknya agar dapat bersikap kritis dan realistis terhadap tawaran-tawaran palsu dan kemewahan di sosial media.
Amin