Bagaimana Mungkin Kita Bisa Mengasihi ‘Musuh’?

Renungan Harian Misioner
Selasa, 14 Juni 2022
P. S. Metodius

1Raj. 21:17-29; Mzm. 51:3-4,5-6a,11,16; Mat. 5:43-48

“Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” Perintah Yesus dalam Injil hari ini tentu sering kita dengar. Ini merupakan salah satu ajaran cinta kasih yang bagi sebagian besar dari kita sangat sulit untuk dilakukan. Logika kita tidak sanggup mencerna mengapa Yesus berkata demikian. Bagaimana mungkin Yesus mengajak kita untuk mengasihi orang yang membenci kita? Mengasihi orang yang mungkin pernah menipu kita? Memanfaatkan kebaikan hati kita? Atau orang yang menghancurkan kehidupan kita? Keluarga kita? Karir kita? Membayangkannya saja mungkin sudah membuat hati kita penuh emosi.

Namun bagi kita yang dengan sadar menyatakan diri sebagai pengikut Kristus, inilah hal terberat yang perlu kita lakukan. Ajaran mengasihi musuh bukan hanya ada dalam iman Katolik. Mahatma Gandhi pernah mengatakan bahwa kemampuan berelasi baik atau berteman dengan seseorang yang memusuhi atau kita anggap musuh merupakan inti dari sebuah agama.

Rasa benci yang muncul terhadap orang-orang yang kita anggap ‘musuh’ bersumber dari ketakutan. Lawan dari cinta kasih bukanlah kebencian melainkan ketakutan. Kita takut orang-orang melihat diri kita lemah. Kita takut orang lain memanfaatkan kebaikan kita. Kita takut memaafkan. Namun jika ketakutan ini terus muncul dalam hati kita, cinta kasih tidak bisa tumbuh. Tanpa cinta kasih, keluarga kita, masyarakat kita, tempat kerja kita, hanya akan dipenuhi oleh lingkaran ketakutan dan kebencian. Dalam situasi demikian bagaimana mungkin Allah yang merupakan sumber cinta kasih bisa dirasakan kehadiran-Nya?

Ajakan Yesus hari ini memang berat. Akan tetapi masing-masing dari kita dipanggil untuk menjadi saksi-saksi cinta kasih Allah. Maka marilah dengan rendah hati kita mohon bimbingan Roh Kudus, agar perlahan-lahan kita dimampukan untuk menjadi kasih bagi sesama kita dan melampaui segala bentuk ketakutan-ketakutan kita. Tuhan memberkati.

(Br. Kornelius Glossanto, SX – Misionaris Xaverian)

DOA PERSEMBAHAN HARIAN

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Cinta keluarga Kristiani

Kita berdoa untuk keluarga-keluarga Kristiani di seluruh penjuru dunia, semoga mereka memiliki dan mengalami cinta tanpa syarat dan mengutamakan kesucian dalam menjalani hidup sehari-hari.

Ujud Gereja Indonesia: Pendidikan yang kritis

Kita berdoa, semoga lembaga pendidikan dan keluarga mendidik anak-anaknya agar dapat bersikap kritis dan realistis terhadap tawaran-tawaran palsu dan kemewahan di sosial media.

Amin

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s