Renungan Harian Misioner
Kamis Biasa XIV, 7 Juli 2022
P. S. Odo
Hos. 11:1b,3-4,8c-9; Mzm. 80:2ac,3b,15-16; Mat. 10:7-15
Menghadapi umat pilihan-Nya, yang seharusnya hidup menurut hukum-hukum dan ketentuan-Nya, namun seringkali ingkar lalu jatuh ke dalam cara hidup yang melawan Allah, Allah mengutus para nabi-Nya untuk mengingatkan umat itu tentang dosa dan kesalahan mereka, dan mengundang mereka untuk kembali kepada-Nya. Peringatan Tuhan Allah yang seringkali disuarakan para nabi itu, seringkali juga disertai dengan ancaman hukuman, apabila peringatan itu tidak diindahkan. Dan ketika Israel tetap terpaku di dalam ketidaksetiaan mereka, akhirnya peringatan Tuhan Allah itu betul berubah menjadi hukuman.
Sesungguhnya peringatan Tuhan tentang dosa dan kesalahan umat-Nya tetap merupakan ungkapan kasih juga. Sebab Tuhan Allah tidak pernah menghendaki hal-hal yang buruk bagi umat-Nya. Tuhan Allah menghendaki hidup dan keselamatan bagi semua orang. Maka, ketika hukuman itu menjadi kenyataan, hal itu terjadi justru karena wujud kasih Allah yang muncul dalam rupa peringatan tentang dosa dan kesalahan umat-Nya tidak diindahkan mereka. Namun, ketika mereka berbalik, maka kasih Allah kembali muncul dalam rupa pemulihan dan pembebasan!
Berbeda dengan nubuatan dalam bacaan-bacaan hari-hari sebelumnya, Nabi Hosea dalam bacaan hari ini lebih bernada positif. Bahwa kasih Allah tetap dan terus-menerus tercurahkan kepada umat-Nya. Sejumlah hukuman memang terjadi, namun ketika Israel berbalik kepada Tuhan Allah mereka, tali kasih sayang Allah kembali menjadi pengikat hubungan di antara Allah dengan umat-Nya.
Ungkapan kasih Allah yang diwujudkan kepada Israel di zaman para nabi, terus berlangsung hingga zaman Yesus Kristus. Kedua belas Rasul juga dipilih dan diutus oleh-Nya untuk menghadirkan kasih Allah itu kepada umat-Nya. Penyembuhan orang-orang sakit, pewartaan tentang Kerajaan Surga – entah diterima ataupun tidak diterima, tetap dilakukan oleh para murid Yesus. Hal ini menunjukkan bahwa sekalipun umat sering memberontak dan meninggalkan Dia, namun Tuhan Allah tetaplah Allah yang Pengasih dan Penyayang. Dari kekal sampai kekal, kasih setia-Nya ditawarkan kepada umat-Nya. Dan begitu mereka berbalik dari kejahatan dan bertobat lalu kembali kepada Tuhan, kasih setia Tuhan langsung bekerja. Orang-orang sakit langsung disembuhkan, mereka yang dibelenggu roh-roh jahat dibebaskan, dan bahkan kepada orang-orang yang meninggal, diberikan kembali hidupnya oleh Tuhan, ketika Dia menemukan ada iman di dalam diri mereka. Maka, doa kita semoga Tuhan juga menemukan iman itu di dalam diri kita, sehingga kasih dan setia Tuhan boleh berlaku di dalam hidup kita. Amin!
(RD. Marcel Gabriel – Imam Keuskupan Pangkalpinang)
DOA PERSEMBAHAN HARIAN
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Menghargai warisan lansia
Kita berdoa untuk para lansia; pada mereka kita dapat merasakan kembali akar hidup dan warisan berharga; semoga pengalaman dan kebijaksanaan mereka membantu kaum muda untuk menatap masa depan dengan penuh harapan dan tanggung jawab.
Ujud Gereja Indonesia: Kegelisahan anak muda
Kita berdoa semoga Gereja memberikan perhatian khusus kepada anak-anak muda yang depresi, gelisah, putus asa dan kehilangan harapan akan masa depannya karena dampak pandemi selama ini.
Amin