Renungan Harian Misioner
Rabu Biasa XV, 13 Juli 2022
P. S. Henrikus
Yes. 10:5-7,13-16; Mzm. 94:5-6,7-8,9-10,14-15; Mat. 11:25-27
Misi: Panggilan kita sebagai anak-anak Allah melalui Kristus Sang Putra-Nya adalah panggilan untuk memaklumkan bahwa Allah menentang dan mematahkan kesombongan manusia. Namun bagi mereka yang sederhana, tersingkir dan tidak berharga di mata dunia, misteri kemuliaan Allah akan disingkapkan. Maka pantaslah kita memiliki kewajiban iman untuk bersyukur dan memuji Allah.
Para sahabat misoner yang terkasih dalam Kristus, usapan rohani bagi kita melalui Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk merenungkan bahwa kesombongan dan keserderhanaan hati manusia akan selalu terbentang di hadapan tatapan Tuhan. Dan Tuhan Allah kita memiliki cara pandang dan cara uji yang berbeda terhadap dua sikap manusia ini.
Pada bacaan pertama hari ini Yesaya menegaskan bahwa kesombongan raja Asyur, yang dengan kekuasaannya menghancurkan bangsa-bangsa lain, mendapat ancaman dan kutukan dari Allah. Allah menggunakan kata ancaman dan kutukan yang cukup keras yakni: ‘CELAKALAH” kepada raja Asyur yang sombong. Kesombongan Asyur yang merampas kekayaan dan hal bangsa-bangsa lain telah menjadi cambuk dan amukan amarah Allah. Peringatan Allah sesungguhnya berangkat dari sikap raja Asyur yang tidak memperhitungkan kekuatan dan kehebatan Allah.
Sementara Injil Matius hari ini berkisah tentang bagaimana Yesus memberikan suatu ajaran karakter kepada para pengikut-Nya, agar mereka melihat betapa Allah berpihak pada orang-orang kecil, sederhana dan rendah hati. Semua misteri kemuliaan Allah, rencana dan pengetahuan akan keselamatan disingkapkan Allah dalam diri Putra-Nya Yesus Kristus, kepada orang-orang kecil yang tidak terpandang dalam lingkup sosial maupun lingkup bait Allah.
Sesama sahabat misoner yang terkasih, ancaman Allah kepada raja Asyur untuk mengingatkan sang raja agar menyadari bahwa segala kekuatan dan kebolehan yang ada pada dirinya adalah kuasa serta kekuatan Allah yang selalu menyertai sang raja. Raja Asyur begitu sombong dan lupa pada keterlibatan Allah dalam perjuangannya. Raja Asyur juga bertindak melebihi rancangan Allah karena kesombongannya.
Sementara pada Injil hari ini Yesus menegaskan bahwa Tuhan senantiasa berjalan bersama orang-orang kecil, ketidakmampuan mereka menjadi pintu dan jalan bagi Allah untuk menyampaikan segala kuasa dan kemuliaan-Nya. Allah justru melihat sikap orang-orang kecil, sederhana dan rendah hati yang selalu terbuka pada kehendak dan kuasa Allah, menjadi ruang layak bagi misteri keselamatan Allah kepada manusia. Maka ucapan syukur Yesus menjadi awasan bahwa Allah tidak pernah akan berpihak pada kesombongan manusia melainkan mendampingi dan menemani mereka yang dipandang rendah oleh dunia kesombongan.
Sesama saudara-saudari misioner yang terkasih, tidak jarang kita terjerembab dalam sikap raja Asyur, melupakan kekuatan dan kuasa Allah yang dipercayakan-Nya kepada kita. Ketika menuai keberhasilan dan keberuntungan, kita tidak menempatkan Allah sebagai sumber kekuatan dan keberhasilan kita. Kita terlena dengan keunggulan kita lalu menyingkirkan kebaikan Tuhan.
Hari ini, Yesus mengundang kita agar kita hadir di hadapan Allah seperti orang-orang kecil, sederhana, dan rendah hati; yang memberi jalan dan ruang, waktu dan kesempatan bagi Allah untuk menyatakan semua kehendak dan rencana-Nya bagi kita demi keselamatan kita.
Kebesaran dan keluhuran Allah mematahkan kesombongan manusia, namun misteri kemuliaan dan kebesaran Allah membawa orang-orang sederhana menemukan kasih dan keberpihakan Allah. Kewajiban iman kita adalah menaikkan pujian dan syukur pada Allah karena Allah membiarkan kita mengalami misteri keselamatan dan kemuliaan-Nya dalam Diri Kristus. Amin.
(RP. Hiasintus Ikun, CMF – Dirdios KKI Keuskupan Palangkaraya)
DOA PERSEMBAHAN HARIAN
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Menghargai warisan lansia
Kita berdoa untuk para lansia; pada mereka kita dapat merasakan kembali akar hidup dan warisan berharga; semoga pengalaman dan kebijaksanaan mereka membantu kaum muda untuk menatap masa depan dengan penuh harapan dan tanggung jawab.
Ujud Gereja Indonesia: Kegelisahan anak muda
Kita berdoa semoga Gereja memberikan perhatian khusus kepada anak-anak muda yang depresi, gelisah, putus asa dan kehilangan harapan akan masa depannya karena dampak pandemi selama ini.
Amin