Percaya, TUHAN Tak Pernah Terlambat!

Renungan Harian Misioner
Jumat Biasa XVII, 29 Juli 2022
PW. S. Marta, Maria, dan Lazarus

dr Rybs 1 Yoh. 4:7-16; Mzm. 34:2-3,4-5,6-7,8-9,10-11; Yoh. 11:19-27 atau Luk. 10:38-42. (atau Bacaan Pertama dan Mazmur Tanggapan dari hari biasa)

Hari ini merupakan peringatan wajib yang diberikan untuk Marta, Maria dan Lazarus, tiga bersaudara yang muncul beberapa kali di Kitab Suci dan memiliki relasi yang istimewa dengan Tuhan Yesus.

Ketika menjelang Hari Raya Paskah, Lazarus mati. Orang-orang Yahudi berdatangan ke tempat tinggal dua perempuan itu, dengan maksud menghibur mereka. Yesus juga datang. Mendengar itu, Marta yang selalu tampak lebih gesit gerakannya dari Maria, langsung bergegas menyongsong Yesus. Ia tak dapat menahan diri untuk mengungkapkan sedih, sesal, sekaligus harapan dan imannya. Perhatikan apa yang dikatakannya pada Yesus. Kalimatnya sarat akan emosi karena kematian saudaranya Lazarus, namun ia tetap menyimpan harapan dan keyakinan akan kehidupan.

“Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. Tetapi sekarang pun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya” (Yoh. 11:21-22).

Marta menyesali “keterlambatan” Yesus. Ia yakin Lazarus tidak akan mati, pasti dapat sembuh seandainya Yesus tiba tepat waktu. Tetapi Marta belum berputus asa, ia tahu bahwa Yesus sebagai Anak Allah, dapat meminta segala sesuatu pada Allah, Bapa-Nya. Ia menginginkan kehidupan baru – kebangkitan – untuk saudaranya Lazarus di akhir zaman. Oleh karena iman Marta akan-Nya, Yesus malah memberikan lebih daripada yang diinginkannya. Yesus membangkitkan Lazarus saat itu juga, tidak menunggu hingga akhir zaman tiba, seakan-akan Yesus ingin mengatakan, Aku tidak pernah terlambat. Aku selalu tiba tepat waktu.

Iman dan percaya, adalah dua kata yang begitu sering kita dengar dan mungkin juga kita ucapkan. Kata-kata yang sederhana, namun sulit untuk benar-benar dimiliki. Kita selalu diminta, diingatkan untuk percaya dan beriman. Tapi bagaimana bisa percaya dan beriman ketika keadaan begitu buruk, suram, seperti tanpa harapan, seakan tak ada jalan lagi, atau sudah terlambat seperti situasi Marta ketika menemukan Yesus di saat Lazarus sudah terlajur mati?

Tuhan berjanji, “Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun sudah mati; dan setiap orang yang hidup serta percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.” Marta mengira Yesus terlambat, tapi Tuhan tak pernah terlambat. Karena Marta percaya, Tuhan membangkitkan Lazarus hari itu juga. Mengembalikan kehidupan padanya.

Tuhan seakan mau bilang, jangan takut pada kematian, bahkan pun ketika kematian itu telah datang, setiap orang yang percaya pada-Nya “tidak akan mati selama-lamanya.” Jika kematian saja tidak abadi, apalagi segala kesulitan dan masalah hidup. Selama berpegang pada janji Tuhan dan tetap setia menunggu-Nya datang, Ia pasti datang tepat pada waktunya. Ia datang untuk membangkitkan setiap orang dari kematian, mengangkat kita dari keterpurukan dan memberikan kehidupan yang baru.  “Akulah kebangkitan dan hidup!”

(Angel – Biro Nasional Karya Kepausan Indonesia)

DOA PERSEMBAHAN HARIAN

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Menghargai warisan lansia

Kita berdoa untuk para lansia; pada mereka kita dapat merasakan kembali akar hidup dan warisan berharga; semoga pengalaman dan kebijaksanaan mereka membantu kaum muda untuk menatap masa depan dengan penuh harapan dan tanggung jawab.

Ujud Gereja Indonesia: Kegelisahan anak muda

Kita berdoa semoga Gereja memberikan perhatian khusus kepada anak-anak muda yang depresi, gelisah, putus asa dan kehilangan harapan akan masa depannya karena dampak pandemi selama ini.

Amin

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s