Renungan Harian Misioner
Selasa Biasa XXI, 23 Agustus 2022
P. S. Rosa dr Lima
2Tes. 2:1-3a,13b-17; Mzm. 96:10,11-12a,12b-13; Mat. 23:23-26
Misi: Panggilan kemuridan kita adalah memangkas kemunafikan dan kepalsuan, mematahkan berbagai kekejaman verbal yang mendatangkan kesesatan, dan tiada patah asa memperjuangkan kebenaran sejati yang mendatangkan keselamatan bagi dunia.
Para Sahabat Misioner yang dikasihi Kristus, pesan Sabda Tuhan hari ini disampaikan melalui Rasul Paulus dan Penginjil Matius untuk mengokohkan iman kita agar bertahan dalam menghadapi berbagai arus kepalsuan serta gelombang kekejaman verbal yang menyesatkan.
Rasul Paulus hari ini mengingatkan Komunitas Kristiani di Tesalonika agar sungguh waspada terhadap segala gerakan ajaran sesat yang mulai mekar berkembang; perlu memperhatikan Injil Allah sebagai sumber utama yang mengalirkan kebenaran dan kesejatian. Allah terus menyampaikan kebenaran serentak memusnahkan kapalsuan dan kebohongan yang merasuki setiap pribadi beriman. Maka tanggung jawab iman yang harus terus membara di dalam hidup jemaat Tesalonika adalah berpegang pada Injil, dan jangan memberi peluang pada ajaran sesat untuk bertumbuh. Lebih lanjut Rasul Paulus menegaskan agar para pengikut Kristus di Tesalonika membiarkan diri dituntun oleh Allah, karena Allah setia untuk menaburkan kebenaran dan kesejatian.
Sementara Injil Matius hari ini menyajikan celaan Yesus yang keempat dan kelima dari tujuh kutukan yang dilontarkan Yesus secara keras kepada para ahli Taurat dan kaum Farisi. Yesus menggunakan dua kata yang sungguh keras, yakni “celakalah” dan “munafik” untuk menegur para ahli Taurat dan kaum Farisi. Kedua kelompok kaum terkemuka ini sungguh memperhatikan pelaksanaan Hukum Taurat namun tidak menyelami kedalaman dan kesejatian nilai-nilai Hukum Taurat. Kaum Farisi yang mengejar pelakanaan Hukum Taurat tanpa kekuatan pembatinan justru menghantar mereka pada ruang yang kosong tanpa kebenaran, keadilan, kejujuran, kebaikan, kesetiaan dan kasih. Sementara muatan utama dari hukum Taurat adalah kebenaran dan kasih, kebaikan dan keadilan, kejujuran dan kesetiaan.
Pada celaan dan kutukan kelima, Yesus dengan tegas mengatakan bahwa kaum Farisi dan ahli Taurat sebagai satu lapisan masyarakat yang tidak mampu menguasai diri, menggunakan kekuasaan dengan sesuka hati, sehingga menjadi pribadi yang rakus, serakah dan pribadi yang melahap orang lain. Mereka tidak mampu mengelolah hidup mereka karena tergoda oleh kekuasaan, ambisi yang tidak teratur dan popularitas diri yang tidak terkontrol.
Sesama saudara-saudari misioner yang terkasih, Rasul Paulus hari ini juga membentangkan ajakan dan awasannya kepada kita agar di tengah dunia kita yang serba instan, online dan terkelola dalam jaringan (DARING) ini, kita sebagai pengikut Kristus harus semakin jeli dan cermat membangun sikap kritis untuk menyaring semua pesan dan ajaran yang ada sehingga kita tidak terperangkap ke dalam arena kebohongan dan kesesatan, tidak ikut di atas pentas kemunafikan dan kepalsuan.
Dengan melepaskan diri dari ruang kemunafikan dan arena kesesatan, kita tidak terjerembab ke dalam teori kaum Farisi dan ahli Taurat yang lebih mementingkan aturan baku dan kaku, lalu mengesampingkan kebenaran, kebaikan, keadilan, kejujuran, kesetiaan dan kasih yang menyelamatkan.
Yesus hari ini mengundang kita untuk menghiasi batin, nurani dan pikiran kita, tutur lisan serta tindakan nyata kita dengan kesucian, kasih kepada Allah dan sesama serta mampu memiliki hati yang mengampuni, tidak serakah dan tidak menggunakan kemampuan dan kelebihan yang dimiliki untuk menindas orang lain. Jangan membiarkan nurani dan pikiran kita, lisan dan tindakan kita terkemas dalam kemunafikan dan kepalsuan. Amin.
(RP. Hiasintus Ikun, CMF – Dirdios KKI Keuskupan Palangkaraya)
DOA PERSEMBAHAN HARIAN
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Usaha skala kecil dan menengah
Kita berdoa untuk usaha skala kecil dan menengah, semoga, di tengah krisis ekonomi dan sosial, mereka dapat menemukan jalan untuk meneruskan usahanya dan melayani masyarakat.
Ujud Gereja Indonesia: Sarana penyaluran donasi yang terpercaya
Kita berdoa, semoga kelompok-kelompok masyarakat mampu membentuk sarana yang dapat dipercaya untuk menyalurkan kebaikan dan donasi dari mereka yang berkehendak baik kepada mereka yang membutuhkan.
Amin.