Renungan Harian Misioner
Rabu Biasa XXI, 24 Agustus 2022
Pesta S. Bartolomeus
Why. 21:9b-14; Mzm. 145:10-11,12-13ab,17-18; Yoh. 1:45-51
1. Pertanyaan Penjaga Museum
Suatu hari di tahun 1994 ketika mengikuti Pertemuan Nasional Jesus Caritas di RR Salam, kami berangkat untuk berziarah ke Sendangsono. Dalam perjalanan kami singgah di Muntilan dan masuk ke museum yang menggunakan eks gedung SPG Van Lith. Saat itu KAS sedang bersiap merayakan HUT ke-100 Sendangsono. Penjaga museum berceritera tentang Barnabas Sarikromo dari Bukit Menoreh sekitar Sendangsono yang sakit dan sudah berobat ke mana-mana namun tidak sembuh lalu akhirnya datang ke Muntilan dan diobati Romo yang di sana hingga sembuh. Setelah sembuh, dia menjadi Katolik dan kemudian membawa sejumlah orang dari kampungnya untuk menjadi Katolik. Selesai berceritera tentang Barnabas ini, penjaga museum lalu bertanya kepada kami: “Romo, setelah sekian tahun menjadi Romo, ada berapa orang yang sudah Romo bawa kepada iman Katolik?”
2. Kesaksian Iman Filipus
Bacaan Injil untuk Pesta Santo Bartolomeus hari ini diambil dari Injil Yohanes, di mana ada kesaksian dari Filipus, yang memberitahu Natanael, yang kemudian kita kenal juga sebagai Bartolomeus, bahwa “dia dan kawan-kawannya telah menemukan Mesias, yaitu Yesus, anak Yusif dari Nasaret.” Natanael rupanya tidak yakin dengan kesaksian iman Filipus, maka Filipus memutuskan untuk membawa Natanael kepada Yesus (Yohanes 1:45-47).
3. Dari Filipus kepada Barnabas Sarikromo dan kita semua
Membawa orang kepada Sang Juruselamat melalui kesaksian iman, menjadi salah satu cara yang banyak kali terjadi di dalam kehidupan Gereja. Misalnya dari Filipus ke Natanael kemudian dari Andreas kepada Petrus (Yohanes 1:40-42) dan berlanjut di dalam Gereja seperti pengalaman Bapa Barnabas dari Sendangsono, pengalaman Rasul Awam Paulus Tjhen On Ngie dari Sungaiselan, Keuskupan Pangkalpinang, dan masih banyak lagi.
Dalam “kacamata Pemazmur” orang-orang seperti Filipus, Andreas, Barnabas, Paulus Thjen On Ngie, mereka ini adalah “barisan para kudus, yang memaklumkan Kerajaan Allah yang semarak mulia, secantik pengantin perempuan mempelai Anak Domba dan sesemarak kota suci Yerusalem dalam penglihatan Yohanes (Mazmur 145:10-12; Wahyu 21:9b. 11).
Barisan para kudus tersebut di atas yang bertugas untuk membawa orang-orang kepada Sang Juruselamat itu sudah menyelesaikan tugas mereka di dunia ini. Tugas itu sekarang menjadi tugas saudara dan saya, sesuai dengan doa Tuhan kita Yesus Kristus dalam Yohanes 17:20-24. Semoga sepanjang hidup kita hingga saat ini, dua hal ini boleh terjadi pada diri kita: pertama kitapun “sudah menemukan Mesias” seperti Filipus, Andreas, Barnabas dan Paulus Thjen On Ngie tersebut di atas, dan kedua kita juga sudah membawa sejumlah orang kepada iman akan Yesus, sebagai jawaban atas pertanyaan penjaga museum di eks gedung SPG Van Lith, di Muntilan itu. Amin! (RMG).
(RD. Marcel Gabriel – Imam Keuskupan Pangkalpinang)
DOA PERSEMBAHAN HARIAN
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Usaha skala kecil dan menengah
Kita berdoa untuk usaha skala kecil dan menengah, semoga, di tengah krisis ekonomi dan sosial, mereka dapat menemukan jalan untuk meneruskan usahanya dan melayani masyarakat.
Ujud Gereja Indonesia: Sarana penyaluran donasi yang terpercaya
Kita berdoa, semoga kelompok-kelompok masyarakat mampu membentuk sarana yang dapat dipercaya untuk menyalurkan kebaikan dan donasi dari mereka yang berkehendak baik kepada mereka yang membutuhkan.
Amin.