Renungan Harian Misioner
Kamis Biasa XXI, 25 Agustus 2022
P. S. Ludovikus, S. Yosef dr Calasanz
1Kor. 1:1-9; Mzm. 145:2-3,4-5,6-7; Mat. 24:42-51
Ada ungkapan yang selalu diucapkan ketika seseorang melakukan kesalahan. Ungkapan tersebut adalah “Sadar diri” (self-awareness). Maksud dan makna dibalik dari ungkapan ini adalah agar orang perlu menyadari dirinya dan lingkungannya. Dengan demikian, orang akan mempersiapkan diri untuk melakukan sesuatu dan menghindari kemungkinan untuk berbuat salah. Bacaan-bacaan hari ini, mengungkapkan tentang kesadaran terhadap kehadiran Allah dan karya-karya-Nya. Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus mengingatkan para murid-Nya untuk “selalu berjaga-jaga” layaknya seorang ‘hamba’ atau pembantu yang selalu siap sedia untuk melayani tuannya kapan dan di mana saja. Alasan Yesus mengajak para murid-Nya agar berjaga-jaga adalah karena kedatangan Allah tidak bisa dikontrol dan ditentukan oleh pikiran dan hati manusia. Kehadiran Allah tidak bisa dipenjarakan dalam ruang dan waktu. Maka itu, kita diajak oleh Yesus untuk selalu berjaga-jaga dan mempersiapkan segala sesuatu yang memungkinkan kita untuk menerima-Nya seperti yang dilakukan oleh Marta dan Maria ketika mereka menerima Yesus di rumah mereka atau seperti Matius dan Zakeus yang juga menjamu Yesus di rumah mereka.
Selanjutnya dalam bacaan pertama, dengan menyadari berkat dan karya Allah, Rasul Paulus memuji umat di Korintus karena memegang teguh iman yang diterimanya dan sambil menunggu kedatangan-Nya. Ketika kita memiliki sikap berjaga-jaga dan menyadari kehadiran Allah, kita akan mengapresiasi kebaikan dan keagungan Allah yang terjadi di sekitar kita. Alasan mengapa orang-orang tertentu seperti Santo Luis dan Santo Yosef Calasanz menjadi orang-orang kudus, karena mereka selalu memiliki kesadaran akan kehadiran Allah yang pada akhirnya mendorong mereka untuk berbuat baik kepada orang lain. Allah tidak hanya diketahui melalui pikiran seperti pengetahuan, tetapi disadari dan dialami.
Oleh karena itu, bacaan-bacaan suci hari ini mengajak kita untuk memiliki sikap siap- sedia menantikan kehadiran Allah karena kedatangan-Nya tidak bisa dikontrol oleh kekuatan kita. Amin.
(RP. Erik Tjeunfin, SX – Misionaris Xaverian)
DOA PERSEMBAHAN HARIAN
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Usaha skala kecil dan menengah
Kita berdoa untuk usaha skala kecil dan menengah, semoga, di tengah krisis ekonomi dan sosial, mereka dapat menemukan jalan untuk meneruskan usahanya dan melayani masyarakat.
Ujud Gereja Indonesia: Sarana penyaluran donasi yang terpercaya
Kita berdoa, semoga kelompok-kelompok masyarakat mampu membentuk sarana yang dapat dipercaya untuk menyalurkan kebaikan dan donasi dari mereka yang berkehendak baik kepada mereka yang membutuhkan.
Amin.