Misi: Tetap Setia Menghadapi Cobaan Dalam Perutusan

Hari Ke-14
Jumat Biasa XXVIII, 14 Oktober 2022
Peringatan: S. Kalistus I, Paus dan Martir

Bacaan: Ef. 1:11-14
Injil: Luk. 12:1-7

“Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi.”

 (Luk. 12:4)

Setiap pewarta misioner akan mengalami apa yang disebut sebagai cobaan di dalam tugas perutusannya. Cobaan itu bisa berarti godaann untuk menyimpang dari tugas perutusan, bisa juga berarti menderita karena kesulitan yang muncul dari pewartaan ataupun beban-beban yang dihadapi dalam hidup harian si pewarta. Bacaan Injil secara umum memberi suatu jaminan yang mendasar, bahwa yang menjamin diri dan hidup pewarta adalah Allah sendiri. Maka, sang pewarta seharusnya percaya akan jaminan itu begitu kuat sehingga pewarta pun tidak perlu takut seandainya pun harus menjalani kemartiran.

Di dalam sejarah misi di tanah air kita dapat melihat bahwa Gereja dimulai oleh orang-orang asing yang meninggalkan budaya dan negaranya (para misionaris Eropa). Mereka masuk ke dalam suatu lingkungan pewartaan yang tidak bersahabat, misalnya: lingkungan geografis yang sangat sulit, sarana transportasi yang minim, makanan yang sangat berbeda dengan yang ada di negara asal mereka, budaya yang baru sehingga menimbulka rasa terasing. Data-data sejarah yang ada memperlihatkan bahwa banyak misionaris pertama yang datang ke Indonesia harus berjuang untuk mengatasi berbagai perbedaan dan kesulitan itu. Mereka mampu untuk meneladankan kepada kita jiwa ksatria dalam merintis berdirinya berbagai Gereja di tanah air.

Sementara itu di dalam konteks keuskupan kita masing-masing, paroki-paroki maupun lingkungan, kita juga dapat menemukan banyak perintis pewartaan iman yang mengalami berbagai kesulitan untuk mewartakan Injil. Ada banyak kegagalan, tetapi juga ada kesaksian tentang ketangguhan iman yang diperlihatkan oleh berbagai tokoh perintis atau pewarta pertama. Sering kali mereka bukanlah orang-orang yang sangat terpelajar. Mereka mendapatkan Pendidikan dasar dari para misionaris asing, tetapi kemudian dengan keterbatasan yang mereka miliki, mereka terus mewartakan iman Kristiani. Hasilnya baru kemudian terlihat setelah puluhan tahun kemudian.

Setiap zaman memiliki tantangan dan godaan tersendiri. Godaan di masa kini, misalnya: agama sering diboncengi dengan berbagai kepentingan, pewarta Kristiani mungkin tergoda untuk berpindah profesi karena menjadi pewarta di daerah tertentu kurang menguntungkan. Bisa juga mereka yang rajin menjalankan pewartaan dan kesaksian itu bisa terhambat dalam karir untuk mendapatkan jabatan-jabatan tertentu. Pengurus-pengurus atau aktivis misioner juga bisa merasa kelelahan karena bekerja tanpa upah yang memadai. Untuk itu para misionaris atau pewarta missioner harus ingat jaminan yang mendasar, bahwa yang menjamin diri dan hidup mereka adalah Allah sendiri. Mereka tidak perlu takut akan segala tantangan dan cobaan dalam mengemban tugas mereka. Terutama jika mereka melakukan tugas tersebut sebagai ungkapan syukur atas cinta Allah pada diri dan hidup mereka. 

Bapa Suci Paus Fransiskus dalam pesannya untuk Hari Misi Sedunia 2022 mengingatkan: “Saksi sejati adalah martir, yaitu orang yang memberikan hidupnya bagi Kristus, membalas pemberian yang telah Allah berikan kepadanya, yaitu dirinya sendiri.”

Misi: Berani memberikan kesaksian tentang Kristus dan kasih Allah.

(Angel – Biro Nasional Karya Kepausan Indonesia)

DOA PERSEMBAHAN HARIAN

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Gereja terbuka bagi setiap orang

Kita berdoa, semoga dengan berpegang pada iman yang teguh dan berani dalam mewartakan Injil, Gereja dapat menjadi komunitas persaudaraan dan solidaritas, yang terbuka, sambil selalu hidup dalam iklim kebersamaan yang sungguh khas gerejawi.

Ujud Gereja Indonesia: Gereja yang terlibat

Kita berdoa, semoga di tengah kesibukannya dalam urusan-urusan internal, Gereja terus  memberikan diri, pikiran dan waktu untuk terlibat dalam persoalan masyarakat.

Amin

DOA ROSARIO MISIONER

DOA PEMBUKA

Marilah berdoa, (hening sejenak)

Allah Bapa yang Maha Pengasih,

Engkau mengutus Gereja untuk menghadirkan Kerajaan-Mu di tengah dunia dengan warta sukacita Injil dan perjuangan kesejahteraan segala makhluk. Bersama dengan Santa Perawan Maria, Bunda Putra-Mu Yesus Kristus, kami berdoa kobarkanlah semangat misioner umat beriman. Kuatkanlah dan bantulah kami supaya terus giat saling bekerja sama dan kreatif mewartakan kabar sukacita-Mu di tengah masyarakat, khususnya pada perayaan 400 tahun Kongregasi Penginjilan Bangsa-bangsa, 200 tahun Serikat Kepausan Pengembangan Iman, dan pada saat pemulihan dari pandemi Covid-19 ini.

Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kami. Amin.

PERISTIWA SEDIH

1. Yesus berdoa kepada Bapa-Nya di surga dalam sakratul maut

“Ya, Bapa, jikalau Engkau berkenan, ambillah cawan ini dari hadapan-Ku, tetapi janganlah menurut kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mu yang terjadi.” (Mat. 26:39)

Intensi doa untuk Benua Asia (butiran manik warna kuning)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami berdoa bagi diri kami, orang-orang di Benua Asia yang mengalami banyak cobaan hidup. Kami berdoa untuk negara-negara yang mengalami bencana banjir bandang dan tanah longsor yang menyebabkan ribuan orang kehilangan rumah, tanaman dan ternak, serta kondisi jalan rusak parah sehingga tidak dapat diakses untuk layanan bantuan. Peliharalah dan bantulah kami semua agar mampu keluar dari himpitan beban dan kesulitan tersebut. Kami juga berdoa bagi negara-negara yang mengalami banyak persoalan di dalam negeri: konflik, pemberontakan, ancaman dan serangan ledakan bom, perebutan dan dominasi kekuasaan, serta juga hiperinflasi yang dikarenakan situasi genting akibat protes anti pemerintah. Semoga Engkau mendampingi para pejabat negara, penegak hukum maupun rakyat untuk bisa bahu-membahu bekerjasama menghadapi dan menyelesaikan masalah yang ada. Ingatkan kami untuk selalu berserah pada-Mu dan tetap tekun dalam doa di masa-masa pencobaan seperti ini, agar pengharapan dan iman kami tetap teguh dan terjaga. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

2. Yesus didera

“Mereka memukul kepala-Nya dengan buluh, dan meludahi-Nya dan berlutut menyembah-Nya. Sesudah mengolok-olokkan Dia, mereka menanggalkan jubah ungu yang dipakai-Nya dan mengenakan lagi pakaian-Nya kepada-Nya.” (Mrk. 15:19-20a)

Intensi doa untuk Benua Australia & Oceania (butiran manik warna biru)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami berdoa bagi orang-orang di Benua Australia dan Oceania, khususnya bagi para pejabat pemerintahan dan pemegang otoritas penting pada setiap negara. Semoga dalam membuat dan menerapkan kebijakan penting, mereka tidak hanya sekadar memikirkan batas wilayah negara dan perbatasan mereka saja. Sudilah Engkau mendampingi mereka agar dalam menyusun kebijakan selalu didasari dengan semangat belas kasih, toleransi dan keberpihakan pada mereka yang kecil dan lemah, terutama pada para migran yang sering kali terdesak di perbatasan dikarenakan situasi hidup mereka yang sulit. Semoga setiap manusia di Benua Australia dan Oceania Engkau rahmati dengan hati yang penuh belas kasih, sehingga dapat memperlakukan sesamanya dengan kasih, penghormatan dan keadilan. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

3. Yesus dimahkotai duri

“Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. Kemudian mereka mulai memberi hormat kepada-Nya katanya, “Salam, hai raja orang Yahudi!” (Mrk. 15:17-18)

Intensi doa untuk Benua Eropa (butiran manik warna putih)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami berdoa bagi negara-negara di Benua Eropa, terutama negara-negara yang mengalami kekeringan ekstrem, jarang mendapatkan hujan, diserang gelombang panas berturut-turut, mengalami penurunan debit sungai dan ketinggian air yang mana memengaruhi hasil panen tertentu. Seringkali penderitaan dan peristiwa-peristiwa buruk yang dihasilkan oleh bencana, menjadi halangan iman bagi manusia untuk dapat tetap percaya bahwa Engkau selalu ada menyertai diri dan hidup mereka. Yesus, Putra-Mu juga tak lepas dari penderitaan semasa hidup-Nya di dunia, namun Engkau memampukan-Nya untuk melewati semuanya itu. Semoga negara-negara di Benua Eropa juga Engkau mampukan bertahan melewati penderitaan hidup dan situasi hidup yang mereka alami. Teguhkanlah iman setiap orang, agar tetap percaya bahwa tak sekali pun Engkau akan meninggalkan manusia sendirian. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

4. Yesus memanggul salib-Nya ke gunung Golgota

“Sambil memikul salib-Nya, Ia pergi keluar ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, yang dalam bahasa Ibrani disebut Golgota.” (Yoh. 19:16b)

Intensi doa untuk Benua Amerika (butiran manik warna merah)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami berdoa bagi negara-negara di Benua Amerika. Hingga saat ini banyak sekali terjadi pelanggaran hak asasi manusia, baik itu melalui pembunuhan, penculikan, penghilangan nyawa, dan penyelewengan keadilan. Yesus Putra-Mu selalu berjuang demi orang-orang yang kecil, tertindas dan menderita. Ia selalu punya kasih dan perhatian yang besar terhadap korban ketidakadilan. Semoga orang-orang yang berada di Benua Amerka pun memiliki perhatian dan kasih kepada orang-orang yang menjadi korban pelanggaran hak asasi manusia. Dan semoga kasih itu juga mendekatkan orang-orang di Benua Amerika kepada-Mu, serta membangkitkan kesadaran mereka bahwa mereka selalu tergantung kepada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

5. Yesus wafat di salib

“Yesus berseru dengan suara nyaring, “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku. Sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.” (Luk. 23:46)

Intensi doa untuk Benua Afrika (butiran manik warna hijau)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami berdoa bagi negara-negara di Benua Afrika. Betapa benua ini tengah mengalami banyak kesedihan dan penderitaan. Ancaman kelaparan karena kekeringan, curah hujan yang tidak cukup, yang membunuh ternak, menghancurkan tanaman, serta memaksa jutaan orang meninggalkan rumah untuk mencari air dan makanan demi menyelamatkan nyawa mereka. Belum lagi eksploitasi berlebihan terhadap alam dan sumber daya yang dilakukan pihak-pihak yang rakus dan tidak bertanggung jawab. Semoga dengan kekuatan-Mu, mereka yang menjadi korban dapat berjuang dan berhasil menyingkirkan hal-hal yang menyebabkan penderitaan mereka. Sudilah Engkau mempersatukan penderitaan orang-orang di Benua Afrika dengan penderitaan Kristus, supaya pada akhirnya setiap orang juga dapat dimuliakan bersama dengan Yesus Kristus, Sang Juruselamat. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s