Misi: Menjadi Saksi Kebenaran dan Keadilan Di Manapun Berada

Hari Ke-27
Kamis Biasa XXX, 27 Oktober 2022
Peringatan: S. Frumensius

Bacaan: Ef. 6:10-20
Injil: Luk. 13:31-35

“Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera.”

 (Ef. 6:14)

St. Frumensius yang dijuluki “Rasul Etiopia” telah berhasil menjadi saksi kebenaran iman. Ia dengan setia mewartakan Injil sebagai uskup dan pengaku iman. Ia berani menjadi saksi kebenaran, kendati pun banyak tantangan dari orang-orang Arian yang sesat. Ia mengajar dan membaptis banyak orang, menerjemahkan doa-doa dan mendidik imam-imam pribumi untuk pewartaan Injil.  St. Fermentius selalu berdiri teguh dalam iman, seperti yang dianjurkan oleh Rasul Paulus, Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera.” (Ef. 6:14).

Dalam Iman kepada Kristus, kita pun diundang untuk menjadi saksi kebenaran, tetap teguh, dengan rela hati mewartakan  kasih Allah yang kita alami setiap hari. Itulah tugas kita, sebagai pengikut Kristus. Dengan pembaptisan yang kita terima, kita adalah saksi-saksi Kristus, dan Roh Kuduslah yang akan membimbing kita, untuk dapat tetap kuat dan berani menjadi saksi kebenaran di zaman sekarang ini. Terkadang mungkin kita merasa ragu, terutama ketika menghadapi berbagai tantangan, namun jika kita teguh dalam iman, Roh Kudus akan memampukan kita.  

Tuhan Yesus adalah Teladan utama “Saksi Kebenaran”. Banyak orang Farisi mengejar-ngejar Yesus, hendak membunuh-Nya karena pengajaran-Nya. Tuhan Yesus berani menyatakan kebenaran tentang Allah, Bapa-Nya. Allah yang mencintai umat-Nya, Allah yang Maha Belas Kasih dan Maha Rahim, yang berkenan menawarkan keselamatan kepada manusia. Namun, kebenaran ini tidak mudah diterima oleh orang-orang Farisi. Alih-alih percaya, Yesus dikatakan menghujat Allah.

Rasul Paulus dalam suratnya kepada Jemaat di Efesus menasihati umatnya, agar mengenakan perlengkapan rohani dalam mewartakan Injil. “Supaya kamu dapat bertahan melawan tipu daya ibli, karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerrintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara”. Lawan terlalu berat, bukan lawan biasa. Lawan dari para pewarta atau misionais adalah “roh” yang tidak kelihatan. Jika seorang misionaris hanya mengandalkan dirinya sendiri, tanpa dilengkapi oleh perlengkapan rohani, ia bisa jatuh dan kalah.

Paulus menjelaskan apa saja perlengkapan rohani yang dibutuhkan seorang misionaris. Pertama ia harus berdiri tegap, tidak ragu maupun loyo, dan tahu dan menerapkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan. Kedua, ia harus memiliki kerelaan, tidak pergi karena dipaksa atau terpaksa. Ketiga sebagai perlindungan, seorang misionaris memiliki iman, topi keselamatan dan pedang Roh berupa firman Allah. Terakhir, seorang misionaris tidak boleh lengah, tapi selalu berjaga-jaga dengan doa yang tak putus-putus. Itu berarti seorang misionaris harus berpasrah, sepenuhnya mengandalkan penyertaan Allah.

Dalam pesannya untuk Hari Misi Sedunia, Bapa Suci Paus Fransisku berkata, para murid harus menjadi saksi-saksi Yesus, berkat Roh Kudus yang akan mereka terima, ke manapun mereka pergi dan di mana pun mereka berada. Paus Fransiskus mengatakan lagi bahwa Kalimat “sampai pada akhir zaman” seharusnya menantang para murid Yesus dalam setiap zaman dan mendorong mereka untuk dapat melampaui tempat-tempat yang sudah dikenal dalam memberikan kesaksian tentang Dia. Untuk semua kemudahan perjalanan modern, masih ada wilayah-wilayah geografis di mana saksi misionaris Kristus belum sampai untuk membawa Kabar Baik tentang kasih-Nya

Telah ada banyak teladan dari para misionaris yang dengan gagah berani pergi ke tempat-tempat yang jauh dan asing untuk mewartakan kasih Allah. Mereka telah tampil menjadi saksi-saksi misionari Kristus dalam kehidupan banyak orang, yang dapat menjadi inspirasi bagi kita untuk juga berani menjadi saksi kasih Allah sebagai misionaris di zaman sekarang ini.

Misi: Berani pergi ke tempat-tempat asing untuk bersaksi mengenai Kristus.

(Sr. Yohana Halimah, SRM – Biro Nasional Karya Kepausan Indonesia)

DOA PERSEMBAHAN HARIAN

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Gereja terbuka bagi setiap orang

Kita berdoa, semoga dengan berpegang pada iman yang teguh dan berani dalam mewartakan Injil, Gereja dapat menjadi komunitas persaudaraan dan solidaritas, yang terbuka, sambil selalu hidup dalam iklim kebersamaan yang sungguh khas gerejawi.

Ujud Gereja Indonesia: Gereja yang terlibat

Kita berdoa, semoga di tengah kesibukannya dalam urusan-urusan internal, Gereja terus  memberikan diri, pikiran dan waktu untuk terlibat dalam persoalan masyarakat.

Amin

DOA ROSARIO MISIONER

DOA PEMBUKA

Marilah berdoa, (hening sejenak)

Allah Bapa yang Maha Pengasih,

Engkau mengutus Gereja untuk menghadirkan Kerajaan-Mu di tengah dunia dengan warta sukacita Injil dan perjuangan kesejahteraan segala makhluk. Bersama dengan Santa Perawan Maria, Bunda Putra-Mu Yesus Kristus, kami berdoa kobarkanlah semangat misioner umat beriman. Kuatkanlah dan bantulah kami supaya terus giat saling bekerja sama dan kreatif mewartakan kabar sukacita-Mu di tengah masyarakat, khususnya pada perayaan 400 tahun Kongregasi Penginjilan Bangsa-bangsa, 200 tahun Serikat Kepausan Pengembangan Iman, dan pada saat pemulihan dari pandemi Covid-19 ini.

Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kami. Amin.

PERISTIWA TERANG

1. Yesus dibaptis di sungai Yordan

“Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari surga yang mengatakan, ‘Inilah Anak-Ku yang terkasih, kepada-Nyalah Aku berkenan.” (Mat. 3:16-17)

Intensi doa untuk Benua Asia (butiran manik warna kuning)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami berdoa bagi kami yang berada di Benua Asia yang masih menghadapi permasalahan: intoleransi agama, serangan ujaran dan aksi kebencian. Setiap orang Engkau ciptakan setara dan berhak atas kebebasan berpikir, hati nurani, dan beragama. Makna hakiki toleransi terletak pada sikap adil, jujur, sikap objektif dan memungkinkan orang lain untuk melakukan hal yang berbeda dalam pendapat, kebiasaan, ras, agama, kebangsaan, dan suku atau etnis dengan kita. Semoga melalui didikan keluarga, kearifan lokal, dan juga pendekatan multidisilpin dapat membuat masyarakat kami semakin memiliki toleransi serta mau ikut berjuang menghentikan kejahatan, kekerasan, pembunuhan, serta teror atas nama agama. Jadikanlah kami alat-Mu, yang mampu menyadari tugas perutusan kami melalui rahmat baptisan, untuk menjadi jembatan persaudaraan dan persatuan bukan hanya di kalangan umat yang seiman, namun juga di antara sesama yang tidak mengenal dan percaya pada-Mu. Ajarilah kami menggunakan bahasa kasih dalam dialog antaragama, sehingga terang Injil dapat bersinar di dunia ini. Dengan pengantaraan, Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

2. Yesus menyatakan diri-Nya pada pesta perkawinan di Kana

“Atas permintaan Maria, bunda-Nya, Yesus mengatasi kekurangan anggur. Hal itu dilakukan Yesus […] sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.” (Yoh. 2:11)

Intensi doa untuk Benua Australia & Oceania (butiran manik warna biru)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami berdoa bagi negara-negara di Benua Australia dan Oceania. Berkatilah para pemimpin dan kaum muda harapan masa depan, juga para pendidik dan pihak-pihak yang selalu teguh mengupayakan perbaikan-perbaikan hidup demi kesejahteran hidup bersama.  Doronglah semua negara yang ada di Benua Austalia dan Oceania untuk selalu mengupayakan adanya kerjasama dan dukungan satu sama lain antar negara-negara kepulauan dan perbatasan sekitar, terutama di bidang ekonomi dan juga pemeliharaan lingkungan. Dampingilah setiap proses dan upaya perbaikan yang dilakukan sehingga keadilan dan perdamaian di benua ini dapat terus terjaga dengan baik. Dengan pengantaraan, Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

3. Yesus mewartakan Kerajaan Allah dan menyerukan pertobatan

“Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!” Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea. Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Surga serta menyembuhkan orang-orang di antara bangsa itu.” (Mat. 4:17.23)

Intensi doa untuk Benua Eropa (butiran manik warna putih)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami berdoa bagi permasalahan-permasalahan yang belakangan ini terjadi di negara-negara di Benua Eropa. Konflik antar negara-negara Eropa karena adanya perang Rusia dan Ukraina, pemutusan kerjasama antar negara, penghentian pasokan gas dan minyak yang menyebabkan harga-harga bahan pangan melonjak secara global. Situasi tersebut kini juga memberi dampak negatif pada perekonomian masyarakat dunia terutama pada negara-negara miskin. Mereka harus menghadapi tantangan berat, ancaman resesi, serta krisis energi. Kami berharap panggilan pertobatan yang Yesus serukan di seluruh Galilea, semoga juga menggaung di seluruh Benua Eropa. Jamahlah setiap hati agar mau berbelas kasih, mengesampingkan kepentingan diri sendiri dan kelompok, serta mau mulai memikirkan nasib dan kepentingan orang banyak. Tuntunlah mereka yang terus berjuang atas nama kebenaran demi terwujudnya perdamaian dan kerjasama di Benua Eropa. Dengan pengantaraan, Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

4. Yesus menampakkan kemuliaan-Nya

“Yesus berubah rupa di sebuah gunung yang tinggi. Wajah-Nya bercahaya seperti matahari. Allah bersabda kepada tiga rasul Yesus, ‘Inilah Anak-Ku yang terkasih, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia. (Mat. 17:2.5)

Intensi doa untuk Benua Amerika (butiran manik warna merah)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami berdoa bagi negara-negara di Benua Amerika. Khususnya pada kesempatan ini kami ingin mendoakan negara-negara yang masih terus berjuang memberantas narkoba dan kelompok geng bersenjata. Begitu banyak peristiwa buruk yang terjadi: penyerangan, penembakan, pembunuhan, dan juga pemberontakan. Jauhkanlah orang-orang di Benua Amerika, khususnya kaum muda dari bahaya narkoba dan kelompok geng bersenjata. Semoga upaya-upaya pemberantasan yang dilakukan oleh pihak-pihak berwajib Engkau rahmati dengan keberhasilan. Dan semoga mereka yang menjadi korban baik yang mengalami langsung, maupun anggota keluarga yang ikut terdampak, dapat pulih dari trauma yang mereka rasakan, serta mampu bangkit kembali menjalani hidup dengan harapan dan sukacita baru. Dengan pengantaraan, Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

5. Yesus menetapkan Ekaristi

Yesus mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada mereka dan berkata, “Ambillah, inilah tubuh-Ku.” Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka. Ia berkata, “Inilah darah-Ku yang ditumpahkan bagi banyak orang.” (Mrk. 14:22-24)

Intensi doa untuk Benua Afrika (butiran manik warna hijau)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami berdoa bagi Benua Afrika. Dari awal penciptaan, Engkau menciptakan manusia seturut citra-Mu. Kami bersyukur atas cinta yang Engkau limpahkan atas diri dan hidup kami. Namun masih banyak saudara-saudari kami di Benua Afrika yang berjuang melakukan perlawanan terhadap rasisme. Saat ini bahkan media sosial pun bermuatan rasisme, dan rasisme diperdagangkan demi uang. Semoga perjuangan atas hak asasi manusia dan pengakuan akan harkat dan martabat manusia yang terbebas dari SARA dapat berhasil memberikan kesempatan hidup yang sama kepada semua orang, terutama bagi mereka yang selama ini menjadi korban rasisme. Lindungilah dan peliharalah semua orang yang berada di Benua Afrika, lihatlah dengan tatapan kasih-Mu semua orang yang sedang menderita dan menjadi korban. Semoga mereka yang terlantar dan membutuhkan pertolongan, juga dapat merasakan rahmat kasih-Mu melalui uluran tangan dari sekitar. Dengan pengantaraan, Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s