Renungan Harian Misioner
Selasa Biasa XXXI, 01 November 2022
HARI RAYA SEMUA ORANG KUDUS
Why. 7:2-4,9-14; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; 1Yoh. 3:1-3; Mat. 5:1-12a
Santo berasal dari kata Latin, ‘Sancire’, yang berarti menguduskan. Dengan ungkapan itu mau dikatakan bahwa yang disebut Santo atau Santa adalah “mereka yang dikuduskan oleh Yang Mahakudus”. Beato atau Beata adalah mereka yang dibahagiakan oleh Yang Mahabahagia di surga. Maka semua para Kudus dan Beato kita hormati bukan karena mukjizat mereka (sehingga mungkin sesuatu masalah dalam diri atau keluarga atau komunitas atau masyarakat kita terselesaikan), tetapi makna utamanya adalah karena Karunia Allah menguduskan dan membahagiakan. JADI YANG KITA RAYAKAN ADALAH “tindakan Yang Mahakudus”. Maka Pelaku Utamanya adalah Roh Allah, yang menguduskan semua murid Kristus, terutama, yang mendengarkan Sang Putra, hidup sesuai dengan ajaran-Nya serta memberikan “tanda dan sarana”, bahwa sampai nafas terakhir pun, tetap setia mengarahkan hati kepada Allah Bapa. Arah perhatian hati kita, yang merayakan hari Para Kudus, adalah (seperti ditulis Why. 7:2-4.9-14): yaitu “Allah telah menguduskan dan membahagiakan mereka dari segala bangsa dan suku, kaum dan bahasa”. Mereka itu semua “dimateraikan maupun disapa oleh para malaikat sebagai tak terhitung jumlahnya”. Semua “yang dikuduskan oleh Roh Allah” itu memuji Allah tanpa henti. Selayaknya kalau kita mengarahkan hati kita kepada Bapa, pada Hari Pesta para Kudus ini.
Dalam pada itu, Bacaan 1 Yoh. 3:1-3 memperlihatkan, bahwa segalanya itu dipuja-dan-puji karena “kasih yang dikaruniakan Bapa” sehingga “menjadi anak-anak-Nya”. Semua mereka dan kita nantinya berpadu dengan mereka, akan “…seperti Sang Kristus… sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenar-Nya…” yaitu sebagai Allah Putra. Dengan sikap iman itu, Yohanes mengajak kita mensyukuri, bahwa “Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, ia menyucikan diri sama seperti Dia, yang adalah suci”. Di sini nampak, betapa semua orang Kudus, menjadi kudus karena “satu dengan Sang Kristus”. Apabila kita menyelami spirit itu, maka hidup kita dilepaskan dari segala beban. Kepada kita dikaruniakan kelegaan (Mat. 11:28).
Sementara itu, para murid Tuhan, dari Santo dan para Beato sampai yang biasa pun, adalah murid Kristus, yang dalam hidupnya, langkah demi langkah belajar mengenal Tuhan Yesus Kristus sebagai Anak Bapa, yang “tidak lagi menyebut para Rasul sebagai hamba-Nya, melainkan sebagai Sahabat” seperti dikenangkan Murid yang dicintai Yesus (Yoh. 15:15). Dalam pada itu, persahabatan bukanlah sesuatu yang hanya dapat diketahui menurut definisi dari kamus, melainkan sesuatu yang dialami dalam hidup berikut kerikil maupun kerakalnya. Dalam pengalaman itu, nampak sekali bahwa di kalangan para murid terjadi pasang surut: bahkan Petrus, yang biasanya dipandang sebagai sahabat-dekat Tuhan itu memang sering menonjol dalam ucapan-ucapan beraninya mengenai persahabatan dengan Yesus; namun dia pulalah yang pernah dalam saat kritis mengingkari persahabatannya dengan Sang Guru. Dengan lukisan itu nampaklah, bahwa persahabatan antara Tuhan dengan murid-murid-Nya dan antara manusia satu sama lain, dapat juga dialami sebagai indah atau menyejukkan; namun dapat pula suram atau bergemuruh penuh guruh. Roh yang menguduskan para Santo dan Santa serta Beato/Beata sampai kita semua.
Sesekali kita perlu menyelami pengalaman dan pemaknaan persahabatan Yesus dengan manusia, maupun antara manusia satu sama lain dengan pelbagai mawar dan durinya. Maksudnya, kita dapat saling membantu dan mendoakan untuk melihat dengan tulus, persahabatan kita dengan Tuhan dan dengan sesama. Waktu usia 12 tahun, Yesus mulai berkomunikasi secara akrab dengan para imam di Kenisah. Mereka mengagumi-Nya. Di Kana, persahabatan Yesus nampak dengan membantu tuan rumah untuk mengatasi bahaya dipermalukan, karena Pesta Perkawinan yang tidak kecukupan minuman. Di rumah Marta, Yesus menampakkan secara halus persahabatannya dengan Maria dan tetap menghargai Marta. Di Golgotha, Yesus menunjukkan persahabatan-Nya dengan Yohanes, ketika mempercayakan Ibu-Nya kepada Murid itu. Hal itu semua melengkapi Yoh. 15:15, ketika para murid dipandang-Nya sebagai sahabat, dengan kunjungan Yesus yang bangkit seraya memberikan Roh Kudus melalui Injil Yoh. 20:22-23. Akhirnya, persahabatan Yesus dengan Petrus, yang pernah bersalah, dilengkapi melalui Yoh. 21:15-19, ketika Ia mempercayakan domba-domba-Nya kepada pelayanan Petrus.
Marilah kita mohon untuk boleh mempercayakan ziarah persahabatan kita kepada Roh Cintakasih, dengan pengantaraan Sang Putra menuju Bapa. Lalu boleh pula bersama Mat. 5:1-21a kita bersukacita dan bergembira. Namun sebabnya, sekali lagi bukan karena kehebatan kita atau kemampuan para Santo dan Santa, Beato dan Beata, menyelesaikan segala masalah kita, melainkan karena “Tuhan yang memberi segala ganjaran” itu. Kalau demikian, pada akhirnya baiklah kita mendaraskan dengan hormat: “Aku percaya akan Roh Kudus, Gereja Katolik yang Kudus…”
(RP. B.S. Mardiatmadja, SJ – Dosen STF Driyarkara)
DOA PERSEMBAHAN HARIAN
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Anak-anak yang menderita
Kita berdoa untuk anak-anak yang menderita, terutama tuna wisma, yatim piatu, dan korban perang; semoga mereka mendapat jaminan untuk memperoleh pendidikan dan kesempatan merasakan kehangatan kekeluargaan.
Ujud Gereja Indonesia: Mengenang mereka yang meninggal karena Covid-19
Kita berdoa untuk mereka yang meninggal karena Covid 19, semoga Tuhan menganugerahkan belas kasih-Nya pada mereka, dan arwah mereka beristirahat dalam ketentraman kekal.
Amin