Berpulang

Renungan Harian Misioner
Rabu Biasa XXXI, 02 November 2022
PENGENANGAN ARWAH ORANG BERIMAN

dr RU Para Arwah (ada beberapa pilihan dalam Buku Bacaan III): 2Mak. 12:43-46; Mzm. 130:1-2,3-4,5-6a,6-7,8; 1Kor. 15:20-24a.25-28; Yoh. 6:37-40

Bahasa Indonesia mempunyai ungkapan baik untuk “meninggal: yaitu BERPULANG”. Secara teologis, istilah itu menunjukkan iman, bahwa asal manusia itu Allah, Sang Pencipta,- lalu hidup di dunia’ setelah itu BERPULANG. Dari sisi yang lebih menonjolkan nilai kepribadian, peristiwa serupa juga sering dikalimatkan sebagai “Dia dipanggil Tuhan”. Dalam ungkapan itu termaktub kepercayaan, bahwa Allah berkenan membersihkan segala noda, dan “MEMANGGIL PULANG” anaknya ke RUMAH BAPA. Warna personal itu memberi hiburan besar kepada semua “yang ditinggalkan, masih hidup dunia”. Maka banyak komunikasi seputar saudara yang meninggal berisi “maaf atas segala kekurangan”.

2Mak. 12:43-45 adalah ungkapan dari Perjanjian Lama, yang menggarisbawahi kepercayaan, bahwa semua yang meninggal dengan sukma bersih dari noda dosa, pasti disambut Tuhan. 1Kor. 15: 20-24a.25-28 membantu manusia pada umumnya menangkap segi iman dan segi kemanusiaan yang berdukacita karena ditinggalkan “kembali kepada Bapa”. Di situ, iman kepada Tuhan Yesus Kristus secara istimewa memberi kekuatan. Sebab Guru Nasaret diimani sebagai “BANGKIT DARI MAUT SETELAH DIBUNUH DI SALIB”. Artinya, orang yang beriman kepada Sang Kristus diyakini menyatu dengan Sang Mesias, untuk dibangkitkan menghadap Allah Bapa. Dengan iman ini, murid-murid Kristus menyadari, bahwa “kematian tidaklah menghancurkan kehidupan, melainkan membawa manusia pada Hidup Baru, berkat Roh Kehidupan”. Di sana ada pengharapan akan hidup abadi: tempat seluruh keluarga berkumpul kembali dalam Keluarga Allah.

Yoh. 6:37-40 merupakan ungkapan iman Yohanes, Murid yang dicintai Tuhan, karena “… Kehendak Bapa… yaitu… setiap orang yang jumpa dengan Putra akan memperoleh hidup abadi”. Dengan ungkapan ini, Rasul Yohanes mewariskan keyakinan mendalam, betapa Allah, yang membangkitkan Sang Putra, juga menyambut orang yang meninggal ke pangkuan-Nya. Keyakinan Gereja kita di atas menyebabkan perlunya Liturgi menyediakan “Pesta Besar Mengenangkan semua orang yang meninggal” untuk menghirup Roh Kehidupan berkat Wafat dan Kebangkitan Putra. Marilah kita berdoa: “Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus…”

(RP. B.S. Mardiatmadja, SJ – Dosen STF Driyarkara)

DOA PERSEMBAHAN HARIAN

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Anak-anak yang menderita

Kita berdoa untuk anak-anak yang menderita, terutama tuna wisma, yatim piatu, dan korban perang; semoga mereka mendapat jaminan untuk memperoleh pendidikan dan kesempatan merasakan kehangatan kekeluargaan.

Ujud Gereja Indonesia: Mengenang mereka yang meninggal karena Covid-19

Kita berdoa untuk mereka yang meninggal karena Covid 19, semoga Tuhan menganugerahkan belas kasih-Nya pada mereka, dan arwah mereka beristirahat dalam ketentraman kekal.

Amin

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s