Renungan Harian Misioner
Senin Biasa XXXII, 07 November 2022
P.S. Wilibrordus
Tit. 1:1-9; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; Luk. 17:1-6
Dunia tidak pernah sepi dengan kehadiran para pengajar sesat. Sudah sejak awal Yesus memperingatkan para murid-Nya: “Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan”. Apa yang dikatakan Yesus menjadi kenyataan. Dalam awal sejarahnya, Gereja benar-benar dihadang oleh berbagai macam bidaah seperti: Docetisme, Arianisme, Donatisme, Nestorianisme, Pelagianisme, dll. Bagi Yesus penyesatan adalah sesuatu yang sangat serius, sehingga batu kilangan akan menjadi kalung kehormatan di leher mereka.
Sebagai kawanan kecil, Para Rasul menyadari bahwa mereka hidup dalam dunia yang dapat melemahkan iman mereka. Karena itu mereka memohon kepada-Nya: “Tambahkanlah iman kami!”. Mereka sadar bahwa iman adalah sebuah kekuatan yang membuat mereka dapat melakukan sesuatu yang jauh lebih besar dari kemampuan mereka. Rasul Paulus yang mengalami sendiri betapa besar kekuatan iman itu: “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” (Flp. 4:13).
Bagi Paulus, iman itu perlu dijaga kelestariannya. Karena itu ia menulis surat juga kepada Titus, agar gereja-gereja yang masih muda dan baru berkembang dipeliharanya dengan memberikan ajaran-ajaran yang benar. Dianjurkan pula agar ia memilih orang-orang yang dapat diandalkan untuk menjaga dan melanjutkan iman ini.
Saat ini kita hidup pada zaman di mana kejahatan merajalela (2 Tim. 3:1-5) dan setan bekerja lembur (2 Kor. 11:14). Berbagai macam cara mereka gunakan untuk menyesatkan kita. Tetapi Roh Kudus tidak tinggal diam dan mukjizat Tuhan terus berlangsung (Kis. 2:17-18). Murid-murid Tuhan sendiri telah dilengkapi dengan berbagai macam karunia. Justru melalui berbagai tantangan, iman semakin berkembang, seperti peribahasa yang mengatakan: “Hanya lautan ganas yang akan menghasilkan pelaut yang handal”. Iman dapat bertambah karena latihan rohani dan secara teratur mendengarkan firman Tuhan.
Saat ini pula kita dapat menguji iman kita. Seperti apa yang dikatakan para rasul, iman kita bertambah ketika: Kristus semakin dikagumi. Ada kerinduan membara untuk menjadi seperti Kristus (1 Yoh. 3:2). Penuh semangat dalam melayani Tuhan (2 Tes. 1:3)
(RP. Anton Rosari, SVD – Imam Keuskupan Bogor)
DOA PERSEMBAHAN HARIAN
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Anak-anak yang menderita
Kita berdoa untuk anak-anak yang menderita, terutama tuna wisma, yatim piatu, dan korban perang; semoga mereka mendapat jaminan untuk memperoleh pendidikan dan kesempatan merasakan kehangatan kekeluargaan.
Ujud Gereja Indonesia: Mengenang mereka yang meninggal karena Covid-19
Kita berdoa untuk mereka yang meninggal karena Covid 19, semoga Tuhan menganugerahkan belas kasih-Nya pada mereka, dan arwah mereka beristirahat dalam ketentraman kekal.
Amin