Yang Kita Percayai Itulah yang Terjadi

Renungan Harian Misioner
Senin Adven I, 28 November 2022
P. S. Katarina Laboure

Yes. 2:1-5 atau Yes. 4:2-6; Mzm. 122:1-2,3-4a,(4b-5,6-7), 8-9; Mat. 8:5-11

Tuhan Yesus menggunakan banyak gambaran untuk menyampaikan seperti apa Kerajaan Allah itu. Salah satu gambaran tersebut adalah pesta perjamuan besar yang diberikan di meja Raja (Matius 8:11; Lukas 13:29). Yesus berjanji bahwa setiap orang yang percaya kepada-Nya akan datang dan berpesta di meja perjamuan surgawi Bapa-Nya. Yesus menceritakan perumpamaan ini sebagai tanggapan atas permintaan dramatis yang dibuat oleh seorang perwira Romawi, seseorang yang dihina dan dibenci oleh orang-orang karena dia adalah orang luar, bukan salah satu dari “orang pilihan” Israel.

Yesus tidak hanya menerima seorang perwira Romawi dengan hangat, tetapi juga memuji dia sebagai teladan iman dan keyakinan kepada Allah. Mengapa? Dia rela menerima ejekan kroni-kroninya serta ejekan dari orang-orang Yahudi karena dia mencari bantuan dari seorang pengkhotbah keliling dari Galilea, yakni Yesus. Perwira itu mendekati Yesus dengan penuh keyakinan dan kerendahan hati. Perwira ini adalah seorang pribadi luar biasa karena dia mencintai hambanya. Di dunia Romawi, budak atau hamba diperlakukan seperti binatang, digunakan untuk bekerja, untuk barter dan dijual. Perwira ini adalah orang yang memiliki belas kasih yang besar dan iman yang luar biasa. Dia ingin Yesus menyembuhkan hamba yang dikasihinya. Atas dasar kepercayaannya itu, Yesus mengabulkan permintaannya dengan menyembuhkan hambanya.

Apakah kita bersedia menerima cemoohan dalam menjalankan iman kita? Ketika kita membutuhkan bantuan, apakah kita mendekati Tuhan Yesus dengan iman yang penuh harapan? Pertanyaan-pertanyaan ini penting untuk kita renungkan di masa Adven ini. Masa Adven mengingatkan kita bahwa Tuhan Yesus ingin kita secara aktif mencari Dia dan kedatangan kerajaan-Nya dalam hidup kita. Tuhan Yesus pasti akan memberi upah kepada siapa saja yang mencari kehendak-Nya. Kita dapat mendekati Tuhan Yesus dengan iman yang penuh pengharapan, seperti sang perwira dan yakin bahwa Dia akan menunjukkan belas kasihan-Nya dan memberikan pertolongan-Nya kepada kita.

Kisah mengenai perwira ini mengajarkan kita bahwa iman bukanlah sesuatu yang rumit untuk dipraktikkan. Perwira di Kapernaum ini mengerti bahwa otoritas dan kuasa yang Yesus miliki berbeda dengan pribadi yang lain sehingga memunculkan iman dalam dirinya. Iman sang perwira tidak hanya mendatangkan kekaguman dan pujian dari Yesus terhadap dirinya, tetapi juga mendatangkan kesembuhan bagi hambanya. Perkataan Yesus: “Jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya” menjadi kunci dalam kisah ini.  Sang perwira sungguh-sungguh percaya bahwa Yesus mempunyai kuasa untuk menyembuhkan hambanya. Apa yang dia percayai dari Yesus, itulah yang dia terima dari Yesus.

Kita dapat belajar dari sang perwira bahwa semakin kita mengenal Yesus, maka seharusnya kita semakin mudah percaya kepada-Nya, termasuk ketika kita berada dalam situasi sulit dan ketika kita hendak menolong orang-orang yang mengalami kesulitan dalam hidup ini. Berserulah kepada Yesus dengan iman dan kerendahan hati, maka kita menerima jawaban-Nya. Apa yang kita percayai dari Yesus itulah yang akan terjadi pada kita: “Jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya” (Mat .8:13).

(RP. Silvester Nusa, CSsR – Dosen Universitas Katolik Weetebula, NTT)

DOA PERSEMBAHAN HARIAN

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Anak-anak yang menderita

Kita berdoa untuk anak-anak yang menderita, terutama tuna wisma, yatim piatu, dan korban perang; semoga mereka mendapat jaminan untuk memperoleh pendidikan dan kesempatan merasakan kehangatan kekeluargaan.

Ujud Gereja Indonesia: Mengenang mereka yang meninggal karena Covid-19

Kita berdoa untuk mereka yang meninggal karena Covid 19, semoga Tuhan menganugerahkan belas kasih-Nya pada mereka, dan arwah mereka beristirahat dalam ketentraman kekal.

Amin

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s