Teman Sakit

Renungan Harian Misioner
Sabtu Pekan Biasa V, 11 Februari 2023
SP Maria di Lourdes
Hari Orang Sakit Sedunia Ke-31

Kej. 3:9-24; Mzm. 90:2,3-4, 5-6,12-13; Mrk. 8:1-10

Sesudah sekitar 2-3 tahunan terakhir ini, sulit bagi kita untuk menghitung, berapa jumlah hari kita sakit atau berapa banyak saudari/a atau kawan yang sakit, atau bahkan dipanggil Tuhan. Rasanya hitungan angka sulit diperoleh. Tidak jarang ada orang-orang yang sakit keras. Itulah sebabnya, Hari Orang Sakit Sedunia, yaitu 11 Februari, setiap tahunnya sering menjadi doa bersama seluruh Keluarga atau Kelompok Doa atau Lingkungan/Wilayah. Rasa duka sering tumbuh menjadi dukacinta.

BACAAN I HARI INI, diambil dari Kitab Kej. 3:19-24: narasinya memperlihatkan bahwa pengingkaran ketaatan kepada Allah membawa serta penderitaan. Sebab, Tuhanlah pemberi segalanya secara utuh-utuh. Oleh sebab itu, penolakan ketaatan kepada Tuhan membawa serta kekhawatiran dan ancaman rasa tidak aman dan tidak damai bahagia. Dalam pada itu, nas Alkitab sekaligus sudah mencantumkan Janji, bahwa Allah menyediakan pemulihan atas dukacita maupun penderitaan. Sebab, pada dasarnya Allah memang penuh kasih dalam menciptakan manusia seutuhnya, sehingga pasti akan menyediakan pemulihan sepenuhnya. Ternyata, dalam sejarah umat manusia ada bimbingan pula bagi umat manusia untuk menemukan pengobatan dan pendampingan penyembuhan. Itulah tanda, bahwa cinta Allah tak akan kalah terhadap dosa manusia.

REFLEKSI KITA: seberapa besar iman kita kepada cintakasih Allah di hari-hari biasa, yang penuh kesehatan, maupun di hari-hari sakit dalam penderitaan, yang disebabkan oleh kesalahan manusiawi maupun oleh malapetaka alamiah? Kalau demikian, seberapa dalamkah iman kita akan Kebaikan dan Kerahiman Allah? Benarkah kita mengimani cintakasih Allah kepada diri dan sesama kita?

MAZMUR TANGGAPAN: diambil dari Mzm. 90 memperlihatkan iman anakcucu Abraham-Ishak-Yakub, yang dialami dari pengalaman ribuan tahun “jalan bersama” dengan Allah di tengah alam dan bersama Keluarga Allah. Di seluruh dunia dirasakan dari tahun ke tahun: betapa Allah melimpahi manusia dan alam semesta dengan “kepenuhan Rahmat yang tanpa akhir”.

BACAAN INJIL dipilihkan dari Mrk. 8:1-10. Dalam Kabar Gembira ini nampak sekali, bahwa Allah tidak hanya memperhatikan manusia yang ditimpa sakit; bahkan kalau kelaparan pun manusia tidak akan dilupakan Allah. Disebutkan di sana: “Hatiku tergerak oleh belaskasihan”. Kita semua, sebagai perseorangan maupun dalam keluarga dan Gereja serta masyarakat sudah lama, maupun akhir-akhir ini sudah mengalami, betapa Allah menjaga sakit fisik, kesedihan perasaan, maupun dukacita kematian yang kadang kala tidak terduga-duga. Kita mungkin sekali membutuhkan keprihatinan besar, untuk menyambut duka derita itu. Itulah sebabnya, Bapa Suci sejak bertahun-tahun mengajak kita semua berdoa pada tanggal 11 Februari bagi orang sakit. Dalam kesempatan itu, kita diajak mendampingi orang yang sakit: entah karena sebab kesalahan kita, entah karena sebab lain. Kita diajak mensyukuri, para dokter, perawat, bidan dan petugas sosial, yang mendampingi orang sakit. Oleh sebab itu, kita semakin merasakan syukur, atas kerelaan Sang Putera, yang sudi menderita sampai Wafat bagi Penebusan dosa-dosa kita. Betapa agung Paskah yang dikaruniakan Bapa karenanya.

REFLEKSI KITA: seringkah kita mensyukuri kesehatan diri dan keluarga serta sahabat kita, sehingga Allah begitu mengasihi kita semua? Siapkah kita untuk mendampingi rekan kita yang sakit? Marilah kita mensyukuri kesehatan dan kerjasama kita dalam saling menjaga kesehatan kita. “Tuhan, terimakasih untuk kesehatan kita dan pemulihannya”.

(RP. B.S. Mardiatmadja, SJ – Dosen STF Driyarkara)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Gereja-gereja paroki – Kita berdoa semoga Gereja-Gereja paroki mengutamakan persatuan dan persaudaraan, serta berkembang menjadi komunitas orang beriman. Semoga Gereja juga terbuka bagi mereka yang paling membutuhkan bantuan.

Ujud Gereja Indonesia: Pemulihan ekonomi – Kita berdoa, semoga pemerintah dan semua elemen masyarakat saling bahu membahu dalam mengambil langkah-langkah untuk mempercepat pemulihan ekonomi, sehingga dampaknya segera nyata dan terasa bagi kesejahteraan rakyat, lebih-lebih kalangan yang miskin dan berkekurangan.

Amin

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s