Renungan Harian Misioner
Kamis Pekan Prapaskah I, 02 Maret 2023
P. S. Simplisius
T.Est. 4:10a,10c-12,17-19; Mzm. 138:1-2a,2bc-3,7c-8; Mat. 7:7-12
Ester, yang banyak disebut namanya di zaman sekrang dan dipakai namanya oleh orang modern, adalah wanita penting di kalangan anak cucu Abraham-Ishak-Yakub. Dia adalah teladan iman umat Israel. Sebab di zamannya, ia mengalami banyak marabahaya. Namun, tidaklah menyusut imannya kepada Yahweh, yang diimani orang Yahudi. Sebab ia selalu mengingatkan orang sebangsanya akan Kebaikan Allah. Ester 4:10a.10c-12.17-19 menandai, betapa besar kenangannya akan kemurahan hati Allah sehingga, seberapa pun buruk situasi diri dan bangsanya, tidaklah Ester kehilangan imannya akan Allah yang Mahakasih. Ia yakin, bahwa Allah mampu menunjukkan kasih sayangnya kepada umat Israel, seberapa pun malapetaka yang sekian lama harus dialami bangsanya.
Refleksi kita: dalam situasi dan kondisi wabah yang seberapa pun besarnya di zaman sekarang, kita diberi teladan oleh wanita ini: bahwa Tuhan Allah tidak akan pernah melupakan semua orang, yang mengimani penyelenggaraan Allah. Oleh sebab itu, marilah kita berdoa: “Allahku, O, Allahku, kuatkanlah Spirit Iman kami”.
Mazmur Tanggapan menguatkan umat yang beribadat hari ini, melalui Mzm. 138:1-2a.2bc-3.7c-8: Dalam duka derita, umat diajak untuk mengingat Kemurahan Hati Allah. Mereka bahkan penuh syukur kepada Kebaikan Tuhan, walau kerikil dan kerakal memenuhi jalan kehidupan mereka. Sebab mereka percaya, bahwa Janji Perlindungan-Nya pasti akan terpenuhi, pada saat Ia mau.
Bacaan Injil dari Matius 7:7-12: membawa umat Kristus untuk mempercayakan hidup mereka pada Kebaikan Hati Allah. Tuhan Yesus mengajak murid-murid-Nya, termasuk kita di masa sekarang, untuk secara teguh berpegang pada Penyelenggaraan Ilahi, yang sejak zaman dahulu tidak pernah meninggalkan umat-Nya. Kita diajak untuk mengetuk Pintu Hati Allah: pastilah pintu dibuka. Umat Allah, seperti kita dipanggil-Nya untuk memiliki kerendahan hati guna membuka hati: Allah pasti akan membuka pintu Kasih-Nya. Dalam pada itu, kita juga didorong untuk saling membantu, sehingga mau pula membuka hati kepada sesama, yang memerlukan bantuan: jangan sampai ada yang meminta, dan tidak kita beri pertolongan.
“Tuhan, bukalah HatiMu. Bukalah hati kami bagi semua orang, yang sungguh memerlukan bantuan kami, seberapa pun kami dapat membantu. Supaya kami mewartakan Cinta kasih-Mu dalam akal budi, perasaan dan tangan-tangan kami. Sebab Engkau mengutus kami menjadi Utusan Kasih sayang-Mu”.
(RP. B.S. Mardiatmadja, SJ – Dosen STF Driyarkara)
Doa Persembahan Harian
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal:Para korban pelecehan – Kita berdoa untuk mereka yang menjadi korban tindak pelecehan kekerasan oleh anggota-anggota Gereja, semoga mereka mendapatkan bantuan konkret dari dalam Gereja sendiri atas kesakitan dan penderitaannya.
Ujud Gereja Indonesia: Menggereja dengan perjumpaan – Kita berdoa, semoga warga gereja bangkit untuk hadir dan aktif secara fisik dalam ibadat-ibadat gerejani dan perayaan Ekaristi, sehingga hidup menggereja dapat dihayati sebagai perjumpaan, kehadiran, dan persaudaraan sosial yang nyata.
Amin