Kebaikan Mematahkan Kefasikan

Renungan Harian Misioner
Jumat Pekan Prapaskah IV, 24 Maret 2023
P. S. Katarina dr Swedia

Keb. 2:1a,12-22; Mzm. 34:17-18,19-20,21,23; Yoh. 7:1-2,10,25-30

Misi: Menyadari panggilan iman kita untuk menggeser kefasikan melalui tata laku hidup yang menghadirkan kebaikan serta kebenaran, dan tetap membuka diri untuk mengenal dan mengasihi Kristus sebagai Tuhan yang menderita untuk menyelamatkan kita.

Sesama sahabat misioner yang terkasih.

Penulis Kitab Kebijaksanaan membeberkan sebuah sikap pertentangan antara kebaikan dengan kefasikan. Sementara Injil Yohanes memaparkan bagaimana sikap orang Yahudi terhadap peran aktif Yesus dalam membangun tatanan sosial untuk mengubah kehidupan orang Yahudi kelas bawah.

Kitab Kebijakasaan yang kita dengar pada hari ini memberi tekanan penting bahwa orang baik dan benar adalah mereka yang selalu dilindungi dan dibenarkan Allah, selalu berada dalam kasih dan tuntunan Allah. Semua ujar dan janji orang benar selalu sejurus dengan perbuatan mereka. Sementara orang fasik selalu bergerak di luar kehendak Allah; dan kata-kata mereka tidak dapat diuji melalui langkah laku mereka.

Orang fasik selalu menyelubungi kepala mereka dengan kejahatan sehingga mata mereka tidak pernah melihat kebaikan Allah, pikiran dan gerak batin mereka tak pernah merasakan dan mengalami rahasia serta kehendak Allah, yang akan mengganjari orang-orang baik dengan kesucian dan kemuliaan.

Dalam Injil Yohanes hari ini membongkar sebuah kisah pertentangan antara orang Yahudi dengan Yesus.  Yesus tidak pernah berhenti berbicara tentang misi-Nya dan  asal-usul sejati-Nya. Namun pemuka-pemuka agama Yahudi senantiasa dibutakan oleh kekerdilan iman mereka sehingga mereka berusaha untuk menangkap dan membinasakan Yesus. Kefasikan orang Yahudi membekukan hati mereka serta menggelapkan pikiran mereka sehingga mereka tidak mampu mengenal dan mengasihi Kristus Sang Utusan Allah.

Para sahabat misoner yang terkasih.

Planet kita ini, sedang dipenuhi dengan penampilan yang tidak sedikit menyediakan  ruang pertarungan antara kebaikan dengan kefasikan. Lebih tepat jika dikatakan bahwa kefasikan sedang bergerak menguasai hampir sebagian orang beriman. Kelaliman, kekejaman, penindasan, kekerasan serta ketidakadilan telah menjadi pentasan dan akrobasi yang dianggap biasa dan malah harus terjadi.

Berhadapan dengan kenyataan inilah, sebagai pengikut Kristus, Sang Guru Kebijaksanaan, Kebaikan dan Kebenaran; kita diminta untuk tetap memberi diri agar dipandu oleh terang kebaikan dan kebenaran yang diberikan Kristus kepada kita. Kita dipanggil untuk tidak bergerak menyamping dan menyimpang dari kebaikan serta kebenaran yang dituntut oleh Kristus kepada kita.

Kita diminta memiliki suatu cita rasa dan kerinduan iman untuk menentang dan mematahkan kefasikan yang kian menjamur di tengah pergumulan iman kita.

Sesama sahabat misioner yang terkasih.

Untuk bisa menjadi pribadi yang bertingkah baik, elok dan benar dalam jalur dan panggung iman kita, maka tidak ada pilihan lain selain berusaha mengenal Yesus sesuai rencana dan maksud Allah, mengasihi Kristus Yang senantiasa menuntun kita pada lorong-lorong perjuangan rohani dan iman yang benar.

Tugas dan misi kita di tengah hiruk-pikuk pentas kefasikan dan kesombongan ini, kita diminta untuk tetap memperjuangkan kebaikan, kebenaran, keadilan, kejujuran dan perdamaian dengan tetap menggunakan perisai kelembutan hati, kesabaran, kemurahan hati, dan keramahan yang bersumber pada Kasih Sejati. Kita didesak oleh kasih Kristus untuk berani memerangi kebencian, kecemburuan serta kesombongan.

Mari kita keluar dari keegoan kita untuk berjumpa dengan Kristus dalam diri sesama, mengenal Kristus Sang Utusan Allah yang hadir dalam diri sesama yang sedang tersingkirkan, akibat kelaliman, kefasikan, ketidakadilan bahkan karena konflik yang tidak terbendungkan. Amin.

(RP. Hiasintus Ikun, CMF – Dirdios KKI Keuskupan Palangkaraya)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal:Para korban pelecehan – Kita berdoa untuk mereka yang menjadi korban tindak pelecehan kekerasan oleh anggota-anggota Gereja, semoga mereka mendapatkan bantuan konkret dari dalam Gereja sendiri atas kesakitan dan penderitaannya.

Ujud Gereja Indonesia: Menggereja dengan perjumpaan – Kita berdoa, semoga warga gereja bangkit untuk hadir dan aktif secara fisik dalam ibadat-ibadat gerejani dan perayaan Ekaristi, sehingga hidup menggereja dapat dihayati sebagai perjumpaan, kehadiran, dan persaudaraan sosial yang nyata.

Amin

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s