Renungan Harian Misioner
Jumat Pekan Prapaskah V, 31 Maret 2023
P. S. Benyamin
Yer. 20:10-13; Mzm. 18:2-3a,3b-4,5-6,7; Yoh. 10:31-42
Misi: Mengenal dan mengakui Yesus sebagai Putera Allah merupakan langkah dan keputusan iman yang tepat untuk menghentikan gelora kejahatan yang sedang menggila dan liar di sekitar kita.
Sesama sahabat misioner yang terkasih.
Kita telah tiba pada penghujung masa Prapaskah diiringi langkah pertobatan kita serta kasih Allah yang melampui batas dosa kita sehingga kita boleh mengalami pengampunan. Merdunya sabda Allah hari ini kepada kita lewat seruan Yeremia mengajak kita untuk memilih dan memilah antara kebenaran dan kejahatan. Yeremia bersaksi tentang banyak orang yang merancang kejahatan atas dirinya; sahabat karibnya pun mengharapkan Yeremia jatuh tersungkur. Kejahatan dipolakan untuk menentang Yeremia namun Tuhan bagaikan pahlawan yang gagah berpihak kepada Yeremia sehingga semua lawannya menjadi malu dan tak mampu berbuat apa-apa. Luputnya Yeremia dari ancaman kejahatan orang fasik dikarenakan Yeremia menyerahkan seluruh perkaranya kepada Tuhan yang sangat berpihak pada orang benar.
Rangkaian narasi di atas ternyata dilanjutkan juga oleh Yohanes dalam injilnya yang berkisah tentang orang-orang Yahudi yang berpura-pura tidak mengakui dan mengenal Yesus sebagai Putra Allah. Mereka bahkan buta terhadap apa yang telah termaktub dalam kitab suci tentang siapa itu Yesus sang Mesias. Kebekuan hati orang-orang Yahudi melumpuhkan kepercayaan mereka dan memantik kebencian dan amarah mereka. Mereka bahkan hendak menangkap Yesus oleh karena gagal paham dan gagal percaya, yang menggelora di dalam hidup mereka.
Sesama sahabat misioner yang terkasih.
Selama masa Prapaskah kita telah berkutat dengan aksi memilih dan memilah antara kebaikan dan kejahatan. Kita diminta untuk memantoli diri kita dengan kebaikan, kebenaran, kejujuran, keadilan, kesabaran dan kasih sembari menanggalkan dan menggusur jauh-jauh kejahatan. Kita sudah pasti akan berhadapan dengan ancaman-ancaman dari mereka yang memayungi diri dengan kejahatan dan kefasikan. Hati mereka telah membeku sehingga mereka tidak mampu mengakui dan mengenal Tuhan yang memaklumkan kebenaran dan keselamatan.
Kisah Yesus ditolak oleh orang-orang Yahudi merupakan gambaran pertentangan antara kebaikan dan kejahatan. Hati orang-orang Yahudi telah terbelenggu oleh cara paham yang keliru tentang pesan Kitab Suci, namun kebenaran status Yesus sebagai Putra Allah telah menghimpun banyak orang untuk percaya kepada-Nya.
Sesama sahabat misioner yang terkasih.
Ziarah hidup kita hendaknya menjadi sebuah rangkaian kisah pendidikan iman; di mana kita harus menyerahkan segala persoalan dan perkara hidup kita kepada Tuhan. Gema iman kita harus menghantar kita pada sebuah kepastian bahwa jika kita bersedia berbuat baik dan benar serentak menentang kejahatan maka Tuhan akan berpihak kepada kita. Kebersamaan kita dengan Tuhan telah menghentikan rancangan kejahatan yang dilemparkan kepada kita.
Sesama sahabat misioner yang terkasih.
Selama masa Prapaskah kita telah berjuang dengan pertolongan Tuhan sebagai Pahlawan yang tak terkalahkan untuk mempermalukan kejahatan yang bergerak menggempur hidup kita. Kita pasti merindukan suatu keberhasilan iman dan rohani yang menghantar kita keluar dari ancaman dosa. Keberhasilan iman dan rohani yang kita impikan hanya mungkin bisa tercapai ketika kita mengenal dan mengakui Yesus sebagai Putra Allah. Mengenal dan mengakui Yesus dalam artian membuka hati kita untuk boleh mendengarkan sabda-Nya dan mengalami pekerjaan-pekerjaan baik yang telah dilakukan Yesus untuk membela dan menyelamatkan kita dari ancaman dan tangkapan dosa.
Marilah membiarkan diri kita dilindungi dan dikawal oleh kuasa Tuhan. Amin.
(RP. Hiasintus Ikun, CMF – Dirdios KKI Keuskupan Palangkaraya)
Doa Persembahan Harian
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal:Para korban pelecehan – Kita berdoa untuk mereka yang menjadi korban tindak pelecehan kekerasan oleh anggota-anggota Gereja, semoga mereka mendapatkan bantuan konkret dari dalam Gereja sendiri atas kesakitan dan penderitaannya.
Ujud Gereja Indonesia: Menggereja dengan perjumpaan – Kita berdoa, semoga warga gereja bangkit untuk hadir dan aktif secara fisik dalam ibadat-ibadat gerejani dan perayaan Ekaristi, sehingga hidup menggereja dapat dihayati sebagai perjumpaan, kehadiran, dan persaudaraan sosial yang nyata.
Amin