Jangan Takut Melawan Arus Demi Pelayanan

Renungan Harian Misioner
Sabtu Pekan Paskah II, 22 April 2023
P. S. Soter & Kayus

Kis. 6:1-7; Mzm. 33:1-2,4-5,18-19; Yoh. 6:16-21

Misi: Memberi ruang bagi Kehadiran Tuhan Sang Penolong serta Keterlibatan Roh Kudus yang menguatkan agar kita memiliki hikmah dan keyakinan untuk mencapai tujuan pelayanan bagi mereka yang sedang dibalut kecemasan dan ketakutan.

Sesama sahabat misioner yang terkasih. Percakapan iman kita membuka ruang bagi kenyataan tentang kehadiran Kristus dalam pelayaran  hidup dan pelayanan kita. Catatan Injil suci menurut Yohanes,  berkisah tentang badai dan gelora gelombang yang menerpa perahu para Rasul tanpa kehadiran Yesus. Ketika mereka terancam binasa Yesus berjalan di atas air, menghampiri mereka dan naik ke atas perahu; seketika itu juga mereka sampai di daratan Kapernaum. Suatu pernyataan Yesus yang menjadi akar keyakinan mereka adalah Ini Aku, jangan takut.

Cerita iman ini berlanjut dalam Kisah Para Rasul yang menampilkan keterpilihan Stefanus dan kawan-kawannya bagi pelayan dan pemerhati komunitas yang sungguh membutuhkan bantuan.  Alasan keterpilihan Stefanus dan kawan-kawannya tidak terlepas dari hikmat dan ketulusan yang dimiliki karena keterbukaan mereka pada karya Roh Kudus.

Sesama sahabat misioner yang terkasih.  Peristiwa  menakutkan yang dialami para Rasul berujung dengan suatu “happy ending”. Perahu para Rasul yang nyaris tenggelam, akhirnya tiba dengan selamat karena kehadiran Yesus. Mereka memberi ruang dan kesempatan bagi Yesus menghampiri dan naik ke atas perahu mereka, mendengarkan dengan seksama penegasan Yesus: “Ini Aku, jangan takut”, kemudian menyaksikan dengan kagum bagaimana tindakan penyelamatan yang dilakukan Yesus  sehingga mereka dapat tiba di tujuan dengan selamat. 

Pengalaman iman kita berada pada alam yang sama dengan para Rasul. Perjuangan hidup kita tidak pernah luput dari kepungan tantangan serta gelombang badai yang mengancam.  Namun kita diminta untuk memberi ruang dan waktu bagi Tuhan untuk menghampiri kita, masuk ke dalam arena pertarungan kita sembari  menegaskan Diri-Nya: “Ini Aku”, serentak memberi menjamin: “Jangan takut.”

Sepatutnya, kita membangun kesadaran dan kepastian iman untuk memastikan, Yesus tidak pernah berjanji bahwa siapa pun yang mengikuti Dia akan menjalani hidup tanpa terpaan arus kerumitan hidup yang mengancam.

Kehadiran Yesus dalam dunia pertarungan  kita justru untuk memastikan bahwa siapapun yang mempersilahkan Dia masuk ke dalam biduk hidupnya akan memenangkan perjuangan mengarungi gelombang dan taufan yang mengancam.  

Pada tahap ini, percakapan iman kita sejatinya maju lebih jauh bahwa gelombang badai yang mengepung pelayaran hidup kita merupakan ujian iman untuk mengukur  keterbukaan kita pada Kuasa Tuhan serta keberanian kita melawan derasnya arus kejahatan yang kian kencang menghantam kekokohan iman kita.

Para sahabat misioner yang terkasih. Menjadi Katolik bukan sebuah keputusan untuk melarikan diri dari tantangan hidup dan masuk dalam perjuangan hidup yang remeh dan enteng, melainkan suatu pilihan untuk mempersilahkan Yesus terlibat dalam seluruh perjuangan menerobos gelombang dosa yang mengancam, dan membuka diri pada hikmat dan kekuatan Roh Kudus agar kita mampu membawa sesama keluar dari sergapan berbagai persoalan yang menggulung hidup mereka. Inilah sikap iman untuk menghampiri sesama yang sedang diterpa kerumitan hidup.

Mari kita berjalan bersama Yesus, berpegang pada jaminan-Nya: “Ini Aku, jangan takut”, sembari membiarkan Yesus menghampiri perahu perjuangan kita. Nikmatlah tindakan Yesus yang elok dan menakjubkan untuk meluputkan kita dari ancaman dosa.  Amin.

(RP. Hiasintus Ikun, CMF – Dirdios KKI Keuskupan Palangkaraya)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Budaya perdamaian dan tindak non-kekerasan – Kita berdoa, semoga makin subur dan berkembanglah kedamaian dan budaya non kekerasan, yang dibarengi dengan upaya mengurangi penggunaan senjata baik oleh negara-negara maupun warganya.

Ujud Gereja Indonesia: Kepercayaan diri kaum muda – Kita berdoa, semoga kaum muda sadar, bahwa keasyikannya dengan dunia digital dan fasilitas online bisa membuat mereka terisolasi dalam dunianya sendiri; semoga mereka dianugerahi keberanian untuk menemukan kembali rasa percaya diri dan kemauan untuk memperluas relasi dan pergaulannya juga di dunia offline.

 Amin

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s