Renungan Harian Misioner
Rabu Pekan Paskah IV, 03 Mei 2023
P. S. Filipus dan Yakobus
1Kor 15:1-8; Mzm 19:2-3.4-5; Yoh 14:6-14
Filipus dan Yakobus disebut “rasul” karena bersama Simon Petrus (Yoh. 21:16-19) mereka itu ikut “DIUTUS=RASUL UNTUK MENGGEMBALAKAN DOMBA2 YESUS MEWARTAKAN KERAHIMAN ILAHI”. Sebagai ‘utusan’, mereka tentu pergi ke sana ke mari untuk menceritakan pengalaman mereka dengan Pribadi Yesus; namun pada dasarnya, mereka menggambarkan bagaimana pengalaman hidup bersama dengan Guru Nazaret, yang langkah demi langkah menampakkan kenyataan, bagaimana dikabarkanlah Kerahiman Allah dalam mengampuni dosa-dosa manusia agar akhirnya dapat menyatu dalam Keluarga Allah. Kita semua di zaman sekarang diajak mengenal rasul-rasul itu, agar dapat juga mewartakan Kabar Tuhan Yesus Kristus.
Bacaan I: 1 Kor. 15:1-8, banyak orang mengagumi Paulus, Petrus, Yohanes, dll karena kecakapan mereka untuk mewartakan Kabar Perwahyuan mengenai Yesus Kristus. Memang benar demikian. Namun, surat Paulus ini seyogianya kita merenungkan terutama, bahwa para rasul itu pertama-tama diselamatkan oleh Sang Kristus. Jadi, kalau mereka mampu mewartakan, itu pun hanya terjadi, karena mereka lebih dahulu diselamatkan dari kelemahan dan kekurangan sendiri. Dengan kesadaran itu, dapatlah kita menyelami hidup beriman yang penuh kerendahan hati: modal terbesarnya adalah Penyelamatan Tuhan Yesus Kristus atas diri kita dan keluarga, Gereja maupun siapa juga yang diutus Allah. Khususnya, Pengutusan Tuhan Yesus Kristus merupakan Sang Wahyu, yang menjadi sumber segala Kerasulan. Dengan demikian, kita tidak hanya ‘tidak dikurangi tugas melayani’, melainkan “diletakkan dalam tempat sejati dalam cakrawala pengutusan penebusan bagi semua orang”. Marilah kita mensyukuri pengutusan kita seutuhnya ini.
Bacaan Injil: Yoh. 14:6-14 memperlihatkan “jalan bersama para Rasul” dalam mengikuti Sang Penebus, mewartakan Kabar Gembira Tuhan. Bahkan, dengan pengertian itu, masih banyak orang di antara kita, yang meyakini, betapa hebatnya kita atau betapa mampunya kita melakukan manajemen atau pranata Gereja sebagus mungkin. Kita kadang perlu lebih menyadari, bahwa tujuan segalanya adalah “Yesus yang menegaskan, bahwa Dialah Jalan, Kebenaran dan Hidup.” Dia jalan yang benar, Dialah Kebenaran sejati dan Dia pula hidup kita yang sejati”. Dalam seluruh karya, menajemen yang merupakan PELAYANAN KITA DALAM KARYA ALLAH, seluruh hidup kita adalah untuk MELAYANI YESUS dan di dalamnya kita dijiwai oleh IMAN AKAN PERSAHABATAN MENDALAM KITA DENGAN SANG PUTRA. Bila itu kita laksanakan dengan setia dan penuh kesiagaan, maka kita akan dirangkum dalam KARYA ALLAH seturut PENGUTUSAN SANG PUTRA. Dan hanya kalau demikianlah maka Pengutusan kita berjalan bersama dengan penuh rahmat. Oleh sebab itu, marilah kita berdoa: “Syukur kepada-Mu, Tuhan atas panggilan-Mu. Berkatilah kami ya Tuhan.”
(RP. B.S. Mardiatmadja, SJ – Dosen STF Driyarkara)
Doa Persembahan Harian
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Gerakan-gerakan dan Kelompok-kelompok Gerejawi – Kita berdoa semoga gerakan-gerakan dan kelompok-kelompok Gerejawi menemukan kembali misi evangelisasi mereka setiap hari, dan menempatkan karisma mereka pada setiap pelayanan bagi mereka yang membutuhkan di dunia ini.
Ujud Gereja Indonesia: Kebijaksanaan Maria – Kita berdoa, semoga para ibu dan kaum perempuan bersedia meneladan Bunda Maria, sehingga mereka menjadi sabar dan bijaksana, rela berkorban dan percaya bahwa karena pertolongan Tuhan, apa yang tidak mungkin menjadi mungkin terjadi bagi kehidupan anak-anak dan lingkungannya.
Amin